Dunia Tuntut Penghentian Kekerasan di Darfur

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2006 20:26 WIB

TEMPO Interaktif, New York: Ribuan orang kemarin serentak menggelar pertemuan dan demonstrasi di berbagai kota di dunia dalam Hari Dunia untuk Darfur. Mereka memprotes kekerasan di Darfur, kawasan yang kini tengah bergejolak di Sudan, dan meminta para pemimpin dunia turun tangan menyelesaikan konflik berkepanjangan di daerah miskin di Afrika itu.Sedikitnya 200 ribu orang telah meninggal di Darfur dan lebih dari dua juta penduduk mengungsi dari rumah-rumahnya sejak kerusuhan pecah pada 2003, kala sejumlah suku Afrika memberontak melawan pemerintah Sudan yang dipimpin orang Arab.Unjuk rasa bagi Darfur ini direncanakan digelar di sekitar empat lusin kota di dunia untuk menunjukkan dukungan bagi rakyat Darfur dan menekan pemerintah Sudan agar melindungi warganya dan mengakhiri perang sipil di sana.Amnesty International dan Human Rights Watch termasuk di antara sekitar 30 kelompok hak-hak asasi manusia di belakang gerakan Hari Dunia untuk Darfur.Puluhan ribu aktivis perdamaian, misalnya, berpawai di Kota New York pada Ahad waktu setempat, sementara para pemimpin agama berhimpun di luar Downing Street, London, Inggris, untuk memanjatkan doa bagi kedamaian di Darfur. Sedangkan orang-orang Kamboja menyalakan lilin untuk mengenang para korban yang berjatuhan di Darfur.Acara ini berlangsung bersamaan dengan dimulainya debat Sidang Umum PBB dan ulang tahun pertama penandatanganan Dokumen Hasil Pertemuan Tingkat Tinggi Dunia PBB 2005.Menurut penyelenggara acara, dokumen itu berjanji "untuk mengambil tindakan bersama jika pemerintah nasional menunjukkan kegagalan dalam melindungi penduduknya dari genocide, kejahatan perang, pembersihan etnis dan kejahatan melawan kemanusiaan."Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Madeleine Albright tampil di panggung orasi di Central Park Kota New York. Albright menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan pemimpin dunia lain harus menyampaikan pesan kepada pemerintah Sudan bahwa negeri itu akan sepenuhnya terasing jika terus menolak masuknya pasukan baret biru PBB."Mereka (pemerintah Sudan) harus mengerti bahwa, jika mereka tak dapat melindungi rakyatnya, masyarakat internasional akan melakukannya," kata Albright.AP | AFP | IWANK

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya