Serunya Perang Twitter J.K Rowling vs Pendukung Donald Trump
Editor
Maria Rita Hasugian
Jumat, 3 Februari 2017 06:10 WIB
TEMPO.CO, Washington Post - Dunia maya dihebohkan dengan perang di Twitter antara penulis kenamaan Inggris, JK Rowling dan pendukung presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump.
Perang tweet itu bermula ketika kreator tokoh sihir paling populer di dunia, Harry Potter mengirim cuitan yang mengeritik kebijakan Trump yang dianggap kontroversial. Tak terima dengan unggahan Rowling, pendukung Trump mulai melancarkan serangan.
Namun yang unik adalah bagaimana Rowling membalas kicauan itu dengan bahasa satir yang menggelitik hati.
Bukan rahasia jika wanita asal Inggris tersebut tidak menyukai Trump, hal itu dapat dilihat dari unggahannya di Twitter yang kerap menyudutkan presiden ke 45 Amerika Serikatitu. Bahkan ia telah mengkritik Trump sebelum pemilihan presiden pada 8 November 2016.
Pada Oktober 2016, Rowling telah mengirim serangkaian kritikan terhadap Trump yang menyatakan ketidaksukaannya terhadap hartawan properti asal New York tersebut. Termasuk tweet yang menyebutkan Trump adalah seorang yang kerap mengenyampingkan hak perempuan.
Menanggapi tweet tersebut, beberapa pendukung Trump kemudian membalasnya dengan mengatakan akan membakar semua buku-buku hasil karya Rowling termasuk DVD film Harry Potter.
Rowling kemudian membalasnya dengan mengatakan bahwa dia tetap untung meskipun karyanya dibakar.
"Asap dari DVD mungkin beracun dan saya tetap memiliki uangmu, jika inging melakukannya, maka kamu bisa meminjam pemantik saya," kicau Rowling pada 31 Januari 2017.
Tidak hanya sampai disitu, ketika dia merasa bahwa bahasa itu tidak cukup untuk menyadarkan pendukung Trump, pada 1 Februari Rowling kembali mengunggah kicauan di Twitter.
"Kukira benar yang mereka katakan: engkau bisa mengarahkan seorang gadis untuk membaca buku tentang turun naiknya seorang otokrat, tapi Anda tetap tidak akan bisa membuat dia berpikir," kicau Rowling, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 2 Februari 2017.
Dan ketika seorang pendukung Trump yang diduga belum pernah membaca buku Harry Potter menyerangnya agar menjauh dari politik, ia membalasnya dengan mengatakan bahwa di dalam negara demokrasi, setiap orang bebas berbicara politik.
Rowling juga mengutip kata-kata mutiara Winston Churchill untuk mebalas serangan dari seorang nitizen pembela Trump.
Selain Trump, JK Rowling juga menyerang wakil presiden baru AS, Mike Pence. Serangan itu dibuat untuk membalas kicauan berbau SARA Pence di Twitter pada 2015 saat masih menjabat sebagai gubernur negara bagian Indiana.
"Panggilan untuk melarang umat Islam memasuki AS karena mereka ofensif dan inkonstitusional," kicau Gubernur Mike Pence (@GovPenceIN) 8 Desember 2015.
Rowling mengirim ulang tweet Pence dan menambahkan dengan ayat dalam Alkitab terhadap kiriman itu.
"Apa gunanya jika seseorang memiliki seluruh dunia ini, tetapi kehilangan hidup yang sejati? Dapatkah seseorang menukar hidup itu dengan sesuatu? Matius 16:26," kicau Rowling dengan mengutip ayat dalam Injil tulisan Santo Matius.
Untuk kicauan kepada Pence, Rowling belum mendapat tanggapan.
CHANNEL NEWS ASIA|HUFFINGTON POST|YON DEMA