Milisi ISIS Indonesia Tewas dalam Operasi Militer Filipina  

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 13:23 WIB

Warga Norwegia, Kjartan Sekkingstad (tengah) berdiri di samping pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari setelah dibebaskan dari kelompok militan Abu Sayyaf Islam al-Qaeda, di Jolo, Sulu di Filipina, 18 September 2016. Warga Norwegia Kjartan Sekkingstad dan tiga orang ABK Indonesia, diserahkan kepada utusan pemerintah Filipina di kota Indanan, Pulau Jojo. REUTERS/Nickie Butlangan

TEMPO.CO, Manila - Seorang tersangka militan asal Indonesia tewas ditembak dalam operasi militer terhadap kelompok Maute dan Abu Sayyaf di Filipina pada Minggu, 29 Januari 2017.

Seperti dilansir Manila Times, Senin, 30 Januari 2017, Panglima Militer Filipina Jenderal Eduardo Ano mengatakan mayat tersangka Indonesia yang dikenal sebagai Mohisen itu ditemukan anggota militer di antara 15 mayat teroris lain.

Baca: Duterte Perintahkan Militer Mengebom Abu Sayyaf dan Sandera

Ano mengatakan militer Filipina akan meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk memverifikasi identitas dan latar belakang Mohisen. Selain itu, terdapat dua lagi milisi asing yang menjadi korban tewas dalam serangan udara tersebut.

"Kami masih menggali dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk latar belakangnya," kata Ano.

Para milisi asing termasuk Mohisen diduga memiliki peran berbeda, yakni sebagai ahli bom dan juga penasihat agama.

Sedangkan seorang tersangka teroris paling dicari di Asia Tenggara diyakini terluka parah setelah terkena serangan udara yang dilancarkan tentara Filipina di selatan negara itu.

Isnilon Hapilon diyakini terluka dalam serangan yang menargetkan markas mereka di daerah perbukitan di pinggir kota Butig di Lanao del Sur, selatan Filipina.

Ano mengatakan Isnilon terluka di lengan dan kehilangan banyak darah setelah pesawat udara militer Filipina, termasuk jet tempur FA50 buatan Korea Selatan, menjatuhkan bom 225 kilogram pada Rabu dan Kamis lalu, menargetkan kubu kelompoknya.

Ini merupakan pertama kali jet FA50 yang dibeli pada akhir 2015 digunakan dalam misi tempur.

Menurut Ano, Isnilon yang dilaporkan ditunjuk untuk memimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara, terpaksa diusung oleh pengikutnya menggunakan tandu buatan sendiri.

Ia diyakini tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari Lanao, mengingat tentara sudah mengepung semua jalan keluar.

Isnilon berada dalam daftar teroris paling dicari Departemen Kehakiman Amerika Serikat dengan hadiah US$ 5 juta untuk menangkapnya.

Ia pindah ke Butig dari Pulau Basilan sebulan lalu bersama 30 pengikutnya untuk mencari basis bagi aliansi militan barunya.

Kelompok Hapilon diketahui tengah berupaya untuk membangun sel ISIS di wilayah tersebut. Dia hendak mendirikan basis di Lanao karena dikatakan lebih aman dibandingkan di Basilan.

Isnilon yang fasih berbahasa Arab berikrar setia kepada ISIS pada 2014.

MANILA TIMES | STRAITS TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

8 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

26 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

26 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya