Tentara AS Tewas Saat Menyerang Al Qaeda di Yaman

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 07:40 WIB

Sejumlah tentara dan polisi Lebanon yang dilepaskan oleh pasukan Al Qaeda dari front Nusra di Arsal, Lebanon, 1 Desember 2015. Dalam proses penukaran ini juga terdapat mantan istri dari pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Washington – Seorang tentara dari pasukan komando Amerika Serikat terbunuh dan tiga orang lainnya terluka dalam sebuah baku tembak yang sengit dengan anggota militan al-Qaeda di Yaman.

Seperti dilaporkan The New York Times, Senin 30 Januari 2017, serangan tersebut merupakan aksi anti teror pertama yang disetujui Donald Trump sejak dilantik menjadi Presidan Amerika Serikat sembilan hari lalu.

"Amerika sedang sedih karena kehidupan seorang pahlawan telah terenggut dalam perjuangan melawan terorisme Islam,” ujar Trump.

Baca: Drone Amerika Serikat Bunuh Bos Al Qaeda di Yaman Selatan

Trump menegaskan pengorbanan yang dilakukan oleh tentara adalah tulang punggung dari kebebasan orang Amerika. Ia meminta seluruh anggota militer bersatu dalam pengejaran demi bangsa yang lebih aman dan dunia yang lebih bebas.

Dalam sebuah pernyataan Ahad petang, ia terus mengimbau operasi penyerangan terhadap Islam radikal teroris. Menurut dia, hal itu sangat penting untuk mencegah serangan di masa depan.

Anggota dari tim 6 komando pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat atau US Navy Seal melontarkan serangan fajar di Provinsi Bayda.

Serangan darat selama kurang lebih satu jam itu menargetkan markas al-Qaeda di Yaman. Salah satu pejabat senior Amerika Serikat menilai serangan darat cukup ampuh daripada serangan udara.

“Kami sangat sedih dengan hilangnya salah satu anggota elit kami. Ini merupakan pengorbanan yang sangat besar dalam perjuangan kami melawan teroris yang mengancam masyarakat tak berdosa di seluruh dunia,” ujar Jenderal Joseph Votel, kepala Pentagons Central Command.

Sebuah pesawat militer yang mendampingi operasi mendarat darurat di dekat insiden terjadi. Pesawat itu meninggalkan dua anggota lainnya dalam keadaan terluka.

Pesawat yang diidentifikasi oleh seorang pejabat senior Amerika sebagai MV-22 Osprey dikirim untuk mengevakuasi pasukan terluka dalam serangan itu, ternyata tidak dapat terbang setelah pendaratan, sehingga sengaja dihancurkan oleh serangan udara Amerika.

Diperkirakan 14 anggota al-Qaeda tewas dalam serangan ini. Serangan tersebut memberikan informasi yang mungkin bisa untuk menjadi bahan perencanaan mengatasi al-Qaeda di masa mendatang.

Pejabat senior Amerika membantah laporan dari daerah bahwa perempuan dan anak-anak sipil termasuk di antara orang yang tewas akibat serangan.

Pekan lalu, serangan drone Amerika Serikat diduga menewaskan tiga pejuang lainnya diyakini al-Qaeda di Bayda Provinsi. Serangan tersebut dinilai sebagai pembunuhan pertama kali sejak Trump menjadi presiden.

NEW YORK TIMES | ABC NEWS | LARISSA | SITA

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

16 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

29 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

54 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

56 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

56 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

59 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

8 Maret 2024

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

7 Maret 2024

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

5 Maret 2024

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.

Baca Selengkapnya