Nominator Oscar Asal Iran Terkena Larangan Imigrasi Trump
Editor
Budi Riza
Minggu, 29 Januari 2017 09:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nominator Oscar asal Iran, Asghar Farhadi, terancam tidak bisa menghadiri malam penghargaan bergengsi untuk insan perfilman dunia itu. Ini karena dia tersandung kebijakan larangan kunjungan, yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Trump sebelumnya diketahui telah menandatangani keputusan presiden atau executive order yang melarang pengungsi Suriah dan warga negara dari tujuh negara muslim dunia memasuki wilayah Amerika.
Pihak penyelenggara, Academy of Motion Picture Arts and Sciences, menyesalkan kebijakan baru itu, yang membuat Asghar terancam tidak dapat menghadiri perhelatan 89th Academy Awards. Film drama berjudul The Salesman dinobatkan sebagai salah satu nominasi dalam kategori film berbahasa asing terbaik.
“Kami merayakan penghargaan untuk industri film, di mana kami mencari kebebasan untuk berbicara di seluruh dunia, tanpa memandang perbedaan kebangsaan, etnis, agama,” demikian bunyi pernyataan pers Academy of Motion Picture, seperti dilansir dari Los Angeles Times, Minggu, 29 Januari 2017.
Pernyataan keberatan itu dikemukakan sebagai bentuk dukungan untuk seluruh pembuat film dunia, juga hak asasi manusia di seluruh dunia. Terlebih kebijakan baru itu diketahui menimbulkan masalah untuk Asghar, sutradara asal Iran, yang pada 2012 juga berhasil memboyong piala Oscar untuk kategori yang sama, dengan filmnya berjudul A Separation.
“Dia tak bisa hadir dan memasuki negara ini karena agama dan asal negaranya,” kata sang juru bicara. Sedangkan aktris pemeran drama The Salesman, yang disutradarai Asghar, Taraneh Alidoosti, mengatakan dia akan melakukan aksi boikot terhadap penghargaan Oscar sebagai bentuk protes terhadap larangan imigrasi Amerika yang dinilainya mengandung unsur rasisme.
Asghar ketika menerima penghargaan 2012, menyampaikan pidato kemenangan yang mencuri perhatian publik.
“Saya dengan bangga mempersembahkan penghargaan ini untuk orang-orang di negara saya, dan juga untuk mereka yang menghormati budaya bangsa kami,” katanya.
GHOIDA RAHMAH