TEMPO Interaktif, Dili:Gerah dituding sebagai dalang dibalik kisruh politik Timor Leste, Rabu (13/9) kemarin Perdana Menteri Jose Ramos Horta mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun depan."Silakan rakyat mencari figur lain," katanya kepada pers di Dili, kemarin, seusai bertemu Uskup Dili Alberto Ricardo da Silva. Sehari sebelumnya Mari Alkatiri menuduh Horta berperan besar menjatuhkan dirinya dan melakukan perlawanan kepada Fretilin."Ia melakukan manuver politik,"tutur Alkatiri. Mendengar tuduhan bekas sejawatnya semasa berjuang melepaskan diri dari Indonesia itu Horta meradang. Ia merasa niat baiknya membantu rakyat Timor Leste keluar dari jurang krisis justru dinilai sebagai ambisi politik. "Jangan pernah bermimpi saya bersedia memimpin negara ini di masa mendatang!" peraih Nobel Perdamaian itu menegaskan. Horta juga menuding wartawan ikut andil dalam memperkeruh suasana. "Wartawan memprovokasi para politikus," katanya.Hanya saja Horta tak menyebut nama wartawan dan media yang ia maksud itu. Saling tuding di antara keduanya itu mencuat sejak sebagian besar rakyat di sana menuntut Alkatiri dan mantan menteri dalam negeri Rogerio Tiago Lobato dihukum. Konon keduanya ditengarai terlibat kasus pembagian senjata kepada bekas milisi Fretilin saat Dili rusuh beberapa bulan lalu. Kini Komisi Internasional Independen Pencari Fakta tengah bekerja keras mengungkap penyebab kerusuhan yang melanda negeri itu. Menurut ketua komisi itu, Paulo Sergio Pinheiro, pihaknya sudah menanyai 200 saksi. Sebanyak lebih tiga ribu dokumen mereka sita dari sejumlah instansi seperti kepolisian, angkatan bersenjata, pemerintah, LSM, pasukan asing dan lembaga internasional.Dokumen itu, kata Pinheiro, akan dikaji di Swiss dan diperkirakan akan rampung pada akhir bulan ini. Hasil kajian itu lalu diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. "Setelah itu, diadili atau tidak, terserah PBB dan Parlemen Timor Leste," tuturnya. Soal upaya pengejaran 56 serdadu disertir pimpinan Mayor Alfredo Alves Reinado, Perdana Menteri Horta mengaku pasrah. "Yang terpenting saat ini, Mayor Alfredo dan anak buahnya tidak melakukan tindak kriminal," tuturnya. Sementara itu, Uskup Baucau Basilio do Nascimento berharap kaburnya Alfredo bersama kelompoknya ke hutan justru akan kian memperjelas berbagai persoalan yang selama ini terjadi di Timor Leste. "Saya hanya berharap, kelak suatu hari nanti, Alfredo akan mengatakan sesuatu yang selama ini ia ketahui. Agar rakyat bisa kembali melihat terang dari kegelapan yang selama ini menutupi dan melingkupi pikiran mereka."Jose Sarito Amaral (Dili)