Milisi Taliban membawa basoka dan senjata saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. Niazi mengatakan, bersedia untuk mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan tapi menuntut pemberlakuan hukum Islam dan keberangkatan semua pasukan asing. AP/Allauddin Khan
TEMPO.CO, Kabul - Tak lama setelah dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendapat kiriman surat dari kelompok perlawanan Taliban.
Surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu sempat beredar di kalangan wartawan pada Rabu, 25 Januari 2017, yang isinya meminta Amerika segera meninggalkan Afganistan.
"Atas nama Emir Islam Afgainstan, kami meminta Anda segera menarik seluruh pasukan dan meninggalkan Afganistan," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Dia melanjutkan, "Rakyat Afganistan membutuhkan kemerdekaan dari dominasi asing."
Amerika bersama Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menempatkan pasukannya di Afganistan untuk menangkal serangan terhadap pemerintah. Kelompok penyerang itu di antaranya Taliban.