Dua Tantangan Bos Baru Intel Amerika CIA

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 24 Januari 2017 22:34 WIB

kantor pusat CIA. golos-ameriki.ru

TEMPO.CO, Washington - Mike Pompeo dikukuhkan sebagai direktur badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), oleh Senat AS, Senin 23 Januari 2017. Dia lolos melalui pemungutan suara 66-32. Kongresman dari Kansas itu dilantik sebagai bos baru CIA pada Senin malam oleh Wakil Presiden, Mike Pence.

Sebagai direktur CIA menggantikan John Brenan, Pompeo akan bertanggung jawab untuk mengelola jaringan mata-mata global saat masalah keamanan meningkat, termasuk agresi baru dari Rusia, ambisi nuklir Korea Utara, dan ancaman terorisme yang ditimbulkan oleh ISIS.

Menurut Washington Post, tantangan awal yang harus dia hadapi adalah bagaimana membangun hubungan yang lebih baik antara CIA dan Presiden Donald Trump. Keduanya terlibat dalam perselisihan keras setelah CIA mengindikasikan bahwa Rusia mengintervensi pemilihan presiden Amerika Serikat yang dimenangkan Trump.

Trump mengawali hari pertamanya sebagai presiden dengan mengunjungi markas CIA di Langley, Virgina, Sabtu 21 Januari 2017. Kunjungan itu dianggap sebagai upaya Trump untuk membuat awal hubungan baru dengan badan rahasia itu. Saat di CIA, Trump lebih banyak menyampaikan keluhan dan mengkritik media yang dianggap membesar-besarkan perseteruannya dengan badan intelijen Amerika ini.

Trump mengungkapkan rasa percayanya kepada Pompeo, seorang pengusaha yang pernah bertugas sebagai komandan tank di Angkatan Darat dan lulus dengan peringkat teratas di Akademi Militer AS di West Point. "Badan-badan intelijen sangat penting dan sangat sangat penting," kata Trump saat konferensi pers.

Michael Morell, mantan wakil direktur CIA dan pendukung Hillary Clinton selama kampanye, mengatakan bahwa ia telah "mengagumi" Pompeo setelah terlibat dalam percakapan setelah Pompeo ditetapkan untuk tugas ini. Morell mengatakan dia mengharapkan Pompeo masuk ke CIA tanpa praduga, menunda untuk mengambil keputusan penting sampai ia memiliki kesempatan untuk meninjau pekerjaannya.

"Pompeo memiliki dua tantangan utama: meyakinkan para pekerja CIA yang skeptis tentang dia dan membuat suara CIA didengar oleh Trump di Gedung Putih," kata Morell. "Saya tahu Pompeo, dan dia akan berhasil di tantangan pertama. Tantangan yang kedua itu akan menjadi isu yang akan menentukan masa jabatannya sebagai direktur."

Selama sidang konfirmasinya di Senat, Pompeo bersumpah bahwa ia akan menentang Trump jika diperintahkan untuk mengarahkan badan rahasia ini untuk melanjutkan langkah-langkah interogasi brutal terhadap tersangka terorisme. Dia juga menggambarkan konsensus di kalangan badan mata-mata AS bahwa Rusia meretas pemilu untuk membantu kemenangan Trump, sebagai "suara" penghakiman.

Abdul Manan | Washington Post

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan: Pulihkan Ekonomi, Tingkatkan Kerja Sama ASEAN-AS

24 Agustus 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pulihkan Ekonomi, Tingkatkan Kerja Sama ASEAN-AS

Pertemuan antara para Menteri Ekonomi ASEAN dan USTR bertujuan untuk mendiskusikan peningkatan kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Mendag: Indonesia-AS Sepakat Gelar Pertemuan TIFA pada 2024

23 Agustus 2023

Mendag: Indonesia-AS Sepakat Gelar Pertemuan TIFA pada 2024

Amerika Serikat juga meminta dukungan dari Indonesia terkait perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF)

Baca Selengkapnya

Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS

2 September 2022

Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS

Del Mar Country Club telah memiliki sejarah panjang sebagai tempat berkumpulnya para tokoh bisnis, politik, militer, dan akademis yang berpengaruh di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

HUT Amerika Serikat ke-245: Ini Daftar Presiden yang Pernah ke Indonesia

4 Juli 2021

HUT Amerika Serikat ke-245: Ini Daftar Presiden yang Pernah ke Indonesia

Sejak Republik Indonesia merdeka enam presiden Amerika Serikat pernah berkunjung ke sini

Baca Selengkapnya

Kunjungi Indonesia, Wakil Menlu AS Wendy Sherman Bahas Perpanjangan GSP

31 Mei 2021

Kunjungi Indonesia, Wakil Menlu AS Wendy Sherman Bahas Perpanjangan GSP

RI optimistis AS akan memperpanjang Generalized System of Preferences atau GSP selama pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman.

Baca Selengkapnya

Kontak Sri Mulyani, Menkeu Amerika Ingin Tingkatkan Kerja Sama

11 Maret 2021

Kontak Sri Mulyani, Menkeu Amerika Ingin Tingkatkan Kerja Sama

Menkeu Amerika Janet Yellen mengutarakan niat negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia

Baca Selengkapnya

RI Ucapkan Selamat Kepada Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris

21 Januari 2021

RI Ucapkan Selamat Kepada Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, mengucapkan selamat kepada Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Perang Dagang, AS Ancam Cabut Tarif Bea Masuk Produk Indonesia

6 Juli 2018

Perang Dagang, AS Ancam Cabut Tarif Bea Masuk Produk Indonesia

Hal tersebut merupakan efek perang dagang antara AS dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Trump Puji Indonesia Berhasil Padukan Pertumbuhan dan Pemerataan

12 November 2017

Trump Puji Indonesia Berhasil Padukan Pertumbuhan dan Pemerataan

Donald Trump memuji keberhasilan Indonesia dalam memadukan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Begini Kronologi Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS

22 Oktober 2017

Begini Kronologi Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS

Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto menjelaskan kronologi penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke AS.

Baca Selengkapnya