Ratusan Warga Rakhine Antusias Sambut Menlu Retno

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 22 Januari 2017 21:55 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah acara peresmian dua sekolah dasar bantuan Indonesia di Rakhine State, Myanmar, 21 Januari 2017. Kemlu RI

TEMPO.CO, Yangon - Ratusan siswa, guru, dan warga setempat antusias menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Selain menyerahkan bantuan Indonesia, kedatangan Retno juga untuk meresmikan dua sekolah di negara bagian yang banyak didiami etnis Rohingya tersebut.

"Pembangunan dua sekolah ini merupakan refleksi konkret dari solidaritas masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudaranya di Myanmar,” kata Retno seusai peresmian di Rakhine State, Myanmar, Sabtu, 21 Januari 2017.

Dua sekolah yang terletak di Desa La Ma Chae dan Desa Thet Kay Pyia Ywar Ma tersebut dibangun dari hasil sumbangan kemanusiaan masyarakat Indonesia. Bantuan itu dikoordinir Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), salah satu anggota Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia (ALKI) yang aktif memberikan bantuan kemanusiaan di Myanmar.

“Pembangunan dua sekolah ini adalah bagian dari komitmen Indonesia mendukung pembangunan yang inklusif di Myanmar, utamanya di sektor pendidikan,” kata Retno.

Retno juga menyampaikan pembangunan suatu komunitas dan bangsa berawal dari pendidikan yang baik. Atas dasar inilah bidang pendidikan menjadi salah satu fokus bantuan Indonesia kepada Myanmar, khususnya di Rakhine State.

Retno juga berharap kedua sekolah negeri tersebut digunakan dan memberi manfaat bagi semua komunitas di Sittwe.

“Melalui sekolah ini, saya berharap anak-anak di Rakhine State tidak saja mendapat pendidikan formal, melainkan belajar mengenai keberagaman dan toleransi serta menumbuhkan budaya damai dan pluralisme," kata Retno.

Acara peresmian dihadiri Menteri Sosial dan Kesejahteraan Myanmar, Ketua Menteri Rakhine, pejabat Kementerian Pendidikan Myanmar, serta perwakilan beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia.

Dalam sambutannya, Chief Minister Rakhine State U Nyi Pu menyampaikan rasa terima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia atas pembangunan sekolah tersebut serta berbagai bantuan kemanusiaan lain.

Selain pembangunan dan penyediaan fasilitas sekolah, Indonesia juga akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru yang akan dilakukan di Sekolah Indonesia International School Yangon. Dengan peresmian dua sekolah baru tersebut, sejak 2014, sudah enam sekolah yang dibangun Indonesia di Rakhine State.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

9 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

9 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

10 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

12 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

18 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

18 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya