TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:Bekas Perdana Menteri Mahatir Muhamad gagal terpilih sebagai bagian dari delegasi Kubang Pasu, Kedah, yang akan ikut serta dalam Musyawarah Nasional Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) November mendatang. Kegagalan itu sekaligus menutup peluang bekas penguasa Malaysia dan UMNO ini untuk berbicara di mimbar musyawarah nasional partainya. Kenyataan itu terang membuat Mahatir berang. Kemarin secara terang-terangan ia menuding sejumlah anggota UMNO disuap untuk melawan dia. "Saya tak bisa buktikan ini tapi saya tahu uanglah yang berbicara," katanya. Ia mengaku seseorang melihat amplop dibagi-bagikan kepada calon pemberi suara. "Saya yakin sekali." Katanya lagi amplop itu berisi uang senilai 200 ringgit (Rp 500 ribu). Lumrah jika Dr. M, begitu ia kerap disapa, curiga. Harap maklum selama lebih tiga dekade ia kerap unggul di daerah pemilihan Kubang Pasu. "Saya pikir mereka mendukung saya karena apa yang saya lakukan untuk negeri ini," pemimpin berusia 81 tahun ini mengungkapkan kekecewaannya. "Kini saya paham mereka mendukung karena saya perdana menteri." P. Ramasamy, guru besar politik Universitas Nasional Malaysia mengatakan apa yang dialami Mahatir merupakan buntut perseteruannya dengan Perdana Menteri Abdullah Badawi, yang dahulu digantang Mahatir sebagai "Putra Mahkota." Setelah mundur Mahatir memang rajin mengkritik Badawi, bos UMNO baru, yang dituduhnya menjalankan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. "Wajar saja jika sejumlah anggota partai diminta untuk tak mendukung Mahatir," kata Ramasamy. "Partai (UMNO) ini kan partai pemerintah yang berkuasa. Kalau mendukung Mahatir maka partai akan kehilangan sejumlah kontrak." Meski membantah, Badawi selaku Presiden UMNO pernah meminta kader partainya untuk,"mendukung dan mensukseskan program pemerintah." Tak boleh bicara bukan berarti Mahatir dilarang hadir dalam pertemuan November nanti. "Kami mengundang semua anggota partai untuk hadir. Tun (Mahatir) tak terkecuali," kata Badawi disela-sela Pertemuan Para Pemimpin Asia-Eropa di Helsinki, Finlandia, seperti dikutip The Sun. Lagi pula, tuturnya, UMNO tak pernah menolak aspirasi yang datang dari para anggotanya. "Termasuk mereka para pensiunan," katanya. Terlebih seorang seperti Mahatir, yang menurut Badawi, masih memimpin sejumlah organisasi seperti Global Peace Forum, Proton, dan Petronas. Yang jelas, menurut sejumlah analis yang dikutip situs malaysiakini.com, lemahnya dukungan Kubang Pasu kian memperjelas bahwa Mahatir tak lagi bergigi di kancah politik Malaysia. | afp/malaysiakini/thestar/straitstime/andree priyanto
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.