Terkait MH17, Ukraina Gugat Rusia di Mahkamah Internasional

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 12:39 WIB

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memantau latihan militer yang dilakukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

TEMPO.CO, Den Haag—Ukraina menggugat negara tetangganya, Rusia, ke Mahkamah Internasional karena dianggap mendukung kelompok pemberontak di wilayah timur negaranya.

Seperti dilansir The World Post, Rabu 18 Januari 2017, Kiev menuding Moskow melakukan intervensi militer di Ukraina, mendanai kelompok teror dan melanggar hak asasi manusia warganya.

Dalam gugatannya, Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta Rusia membayar kerugian atas serangan terhadap warganya yang dilakukan oleh kelompok pemberontak pro-Moskow, pada Selasa lalu.

Baca juga:
Surat Staf Putin Bocor, Ada Peran Rusia di Konflik Ukraina
PM Ukraina: Rusia Deklarasikan Perang

“Ukraina meminta mahkamah untuk mewajikan Federasi Rusia menanggung beban internasional sebagai pendukung kelompok teror di negara kami,” demikian menurut dokumen pengadilan.

Ukraina, bekas negara Uni Soviet, menuding Rusia memicu pemberontakan di wilayah timur setelah presiden pro-Moskow digulingkan pada Februari 2014.

Russia mencaplok Krimea dari Ukraina pada Maret 2014 dan kemudian pemberontakan bergolak di timur Ukraina. Pemberontakan ini telah menewaskan sedikitnya 10 ribu orang.

"Rusia harus membayar agresi militernya,” kata Presiden Ukraina Petro Poroshenko setelah gugatan itu dilayangkan ke pengadilan di Den Haag. "Selama tiga tahun Rusia melakukan banyak kejahatan di negara kami.”

Pengeboman kota Mariupol dan Kramatorsk, penembakan terhadap bus warga sipil di Volnovakha, serta pengeboman aksi protes di Kharkiv, masuk dalam daftar kejahatan Rusia terhadap Ukraina.

Kejahatan lain yang dituduhkan terhadap Rusia adalah penggunaan senjatanya oleh kelompok pemberontak saat menembak jatuh pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17.

Sebanyak 298 orang tewas ketika pesawat yang bertolak dari Amsterdam ke Kuala Lumpur itu ditembak jatuh di timur Ukraina pada Juli 2014. Korban tewas sebagian besar adalah warga Belanda, termasuk dua keponakan penyanyi legendaris Indonesia, Vina Panduwinata.

Penyelidik Belanda menemukan bahwa pesawat itu jatuh akibat tembakan rudal buatan Rusia yang diduga dilakukan kelompok pemberontak.

Namun Rusia membantah mendukung kelompok pemberontak di Ukraina timur.
"Kami selalu mengutuk aksi teror dan giat memeranginya,” demikian pernyataan kementerian luar negeri Rusia.
THE WORLD POST | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya