Uni Eropa: Trump Tak Boleh Ubah Kebijakan Nuklir Iran  

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 07:52 WIB

Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan pidatonya terkait perundingan penghentian program nuklir di Teheran, Iran, 14 Juli 2015. Negara-negara Barat akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Reuters

TEMPO.CO, Brussels - Uni Eropa telah menghubungi tim Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump untuk memberi penjelasan mengenai kesepakatan nuklir Iran, yang disebut akan ditinggalkan Amerika Serikat saat ia dilantik, Jumat pekan ini.

Seperti dilansir The Times of Israel, Rabu, 18 Januari 2017, pernyataan ini dilontarkan seorang diplomat Uni Eropa yang enggan disebutkan namanya pada Selasa lalu. “Penjelasan ini diharapkan dapat membuka wawasan pemerintahan baru Amerika Serikat tentang manfaat kesepakatan nuklir Iran,” demikian kata sang diplomat.

Baca: Kesal, Trump Silakan Cina Simpan Drone yang Disita

Sehari sebelumnya, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini menegaskan akan mempertahankan kesepakatan tersebut, yang ia bantu mediasi, karena menunjukkan bahwa diplomasi dapat berjalan dengan sukses.

Trump, yang akan mulai resmi menjabat sebagai presiden pada 20 Januari 2017, menyebut perjanjian nuklir 2015 itu sebagai "kesepakatan paling buruk yang pernah dirundingkan". Trump mengancam akan membatalkannya atau mengupayakan kesepakatan yang lebih baik.

Helga Schmid, Sekretaris Jenderal Badan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa di Brussels, menyebut Trump salah paham jika mengira bisa merundingkan kembali perjanjian. “Itu tidak bisa dilakukan," kata Schmid.

Baca: Rusia Diduga Meretas Pemilu AS, Obama Siapkan Tindakan

Pernyataan Schmid itu mengacu pada kesepakatan nuklir yang diperantarai Uni Eropa antara Iran, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan Cina.

"Kesepakatan itu merupakan perjanjian antara banyak negara, yang tidak bisa dirundingkan kembali secara bilateral," ujarnya.

Schmid juga mengingatkan bahwa kesepakatan juga telah didukung oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.

Perjanjian 2015 menetapkan bahwa sejumlah sanksi terhadap Iran dicabut sebagai imbalan atas kesediaan Teheran mengekang program nuklir.

Meski kerap bersitegang, Uni Eropa mengatakan pihaknya sangat setuju dengan Cina dan Rusia bahwa kesepakatan nuklir Iran harus terus dijaga.

Kesepakatan juga bisa membuka pasar Iran setelah selama beberapa dekade hidup di bawah berbagai sanksi. Kemungkinan terkait masa depan pasar yang lebih terbuka disambut hangat, baik oleh perusahaan-perusahaan Iran maupun asing.

Iran juga telah mengatakan negara itu tidak akan merundingkan kembali kesepakatan setelah calon Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, mengatakan akan mengajukan "penilaian kembali secara penuh" tentang kesepakatan tersebut.

REUTERS | THE TIMES OF ISRAEL | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

3 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

3 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

3 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

3 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya