Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 17 Januari 2017 05:29 WIB

Wang Mei Yu, anggota Dewan Pengawas Pemerintah Taiwan, Control Yuan, sekaligus ketua penyelidik kasus kematian anak buah kapal asal Indonesia, Supriyanto. Dokumen pribadi

TEMPO.CO, Taipei - Aparat Taiwan akhirnya membuka kembali kasus kematian anak buah kapal (ABK) asal Indonesia, Supriyanto. Awak kapal Fu Tzu Chun asal Tegal itu dinyatakan meninggal karena sakit, dipicu infeksi pada luka lutut pada 25 Agustus 2015.


Meski Kejaksaan Pingtung, Taiwan sempat menyelidiki tuduhan penganiayaan terhadap Supriyanto, namun kasusnya ditutup karena pengadilan menyatakan tidak cukup bukti. Kasus itu menarik perhatian Control Yuan, badan pengawas pemerintah Taiwan. Hasilnya, tim investigasi lembaga itu, dengan ketua Wang Mei-yu berhasil mengungkap hal-hal yang terluput di pengadilan.


Tim forensik yang dikerahkan Control Yuan menemukan berkas-berkas penyiksaan pada jasad Supriyanto. Kasus ini kian menggemparkan Taiwan, berkat investigasi lanjutan media Taiwan, The Reporter, bekerja sama dengan Tempo. Kejaksaan Pingtung memutuskan untuk membuka kembali kasus Supriyanto. Berikut petikan wawancara Tempo dengan Wang Mei-yu, Jumat lalu, pasca keputusan tersebut.


Kapan Control Yuan memutuskan untuk menyelidiki kasus kematian Supriyanto?


Kasus hak asasi manusia selalu menjadi perhatian saya. Sebelum menjadi anggota Control Yuan, saya banyak membaca reportase pekerja kapal ikan asing. Mereka meninggalkan rumah dan bekerja dengan upah rendah di Taiwan. Lingkungan kerja dan upah mereka jauh dari ideal.


Advertising
Advertising

Saya telah mengikuti kasus Supriyanto sejak masalahnya tersiar di media. Banyak pertanyaan saat kabar itu diberikan pada September 2015. Saya meluncurkan sebuah investigasi sendiri pada 12 April 2016. Saya berharap hasil penyelidikan itu bisa membuat pemerintah memperhatikan masalah ini.


Mengapa kasus Supriyanto dihentikan dan apa alasan sehingga kasusnya akan dibuka kembali?


Taiwan menganggap masalah hak asasi manusia sangat penting. Liputan media atas kasus Supriyanto mengungkap banyak pertanyaan yang belum terjawab sehingga saya memutuskan untuk menggerakkan penyelidikan sendiri. Kejaksaan Distrik Pingtung menutup kasus sebelum penyelidikan terhadap bukti-bukti yang relevan lengkap. Misalnya, penterjemah gagal mengartikan apa yang dikatakan. Jaksa tidak melihat penyebab pasti dan waktu kematian, serta tidak menyelidiki apakah ada pihak-pihak lain yang terkait.


Control Yuan secara resmi menuntut Jaksa Pingtung untuk membuka kasus kembali berdasarkan temuan berikut; penterjemah yang mengartikan video membuat beberapa kesalahan dan melewatkan hal-hal krusial yang menentukan keterlibatan pihak lain atau kelalaian yang menyebabkan kematian. Kantor kejaksaan jelas gagal melakukan penyelidikan yang lengkap dan memadai.


Jaksa tidak melihat hubungan sebab akibat kematian Supriyanto dengan pemukulan awak kapal lain. Forensik menyebut kematian Supriyanto akibat luka di lutut menyebabkan kematiannya tanpa penjelasan ilmiah. Mereka juga tidak melihat luka-lukanya diperburuk dengan kondisi buruk di kapal ikan yang menyebabkan infeksi.


Adakah kasus lain yang mirip dengan Supriyanto yang pernah dan akan diselidiki Control Yuan?


Sepengetahuan kami, Control Yuan tidak pernah menyelidiki kasus seperti ini dan hanya sedikit kasus yang disidangkan.


Apa langkah lanjutan yang diambil pemerintah Taiwan?


Setelah menyelesaikan penyelidikan, Control Yuan mengusulkan langkah korektif untuk Dewan Pertanian (Council of Agriculture), lembaga yang bertanggung jawab. Selain mengesahkan Undang-undang Perikanan Jauh yang akan mulai berlaku pada 20 Januari 2017 serta amendemen Undang-undang Perikanan. COA juga menyusul aturan soal izin dan administrasi perekrutan awak kaal asing. Tujuannya untuk memperbaiki kondisi kerja para pekerja di sektor perikanan, khususnya di lepas pantai.


Apakah menurut Anda langkah itu cukup untuk mengakhiri perbudakan di kapal ikan?


Berdasarkan konstitusi Taiwan, Control Yuan memiliki wewenang untuk mengawasi pemerintah. Jika ada kelalaian kewajiban, Control Yuan, sesuai hukum dapat memulai penyelidikan dan mengusulkan langkah perbaikan, pemakzulan, atau kecaman sesuai temuan penyelidikan.


Dalam hal ini, di mana langkah perbaikan telah diusulkan, Control Yuan akan terus memantau kemajuan perbaikan yang dilakukan lembaga terkait agar dapat menerapkan perubahan kebijakan dan melindungi hak-hak asasi manusia.


Apakah ada hukuman bagi pemilik kapal yang mempekerjakan awak ilegal atau bahkan memperbudak mereka?


Setiap kali terjadi perselisihan perburuhan antara pemilik kapal dan awaknya, maka penyelesaian yang dapat diambil adalah, pelaut asing diwajibkan menandatangani kontrak dengan pemilik kapal, terlepas memiliki agen atau tidak. Perselisihan kontrak akan diselesaikan di pengadilan sipil distrik. Pelaut asing juga dapat mengadukan dan memint abantuan melalui layanan hotline 24 jam 1955. Pelaut asing akan dirujuk ke COA. Harus ada bukti konkret atas pelanggaran hukum oleh kapal penangkap ikan supaya kasusnya bisa diserahkan ke jaksa setempat.


Apa hasil kunjungan Anda ke Indonesia bulan lalu?


Saya bersama Chen Hsiao-hung, anggota Control Yuan lain ikut sebagai delegasi Presiden Chang Po-ya ke Indonesia 28 November-2 Desember 2016. Kami mengunjungi Komnas HAM, Ombudsman, BNP2TKI. Kami bertukar pandangan dan pengalaman praktis dalam masalah hak-hak asasi manusia, dan pekerja migran di negara masing-masing.


Kami telah menyatakan keprihatinan kami tentang penindakan agen-agen tenaga kerja lokal yang mengeksploitasi pekerja migran, dan mendapatkan umpan balik yang positif.


NATALIA SANTI


Berita terkait

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

17 Desember 2018

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

National Taiwan University Hospital menjadi rumah sakit yang unggul dalam pemakaian mesin ECMO, pengganti fungsi jantung dan paru-paru yang lemah.

Baca Selengkapnya

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

17 Desember 2018

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

Tahun 2017 lebih dari 305.000 pasien luar negeri yang berobat di Taiwan, sepertiganya dari Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

17 Desember 2018

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

Taiwan mengenalkan keunggulan pelayanan dan teknologi kesehatan di rumah sakitnya untuk menarik pasien mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

16 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

Dua wanita anggota parlemen Taiwan tiba-tiba berkelahi setelah berdebat sengit

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

14 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

Peristiwa mengejutkan terjadi saat siaran langsung persidangan Parlemen Taiwan, 2 wanita anggota parlemen berkelahi.

Baca Selengkapnya

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

2 Juli 2017

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

Lure Hsu, 41 tahun, seorang desainer interior dan penulis blog fashion, mendapat perhatian di media sosial karena wajahnya mirip gadis 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

12 April 2017

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

Parlemen Taiwan menyetujui rancangan undang-undang yang melarang kucing dan anjing menjadi santapan manusia.

Baca Selengkapnya

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

4 April 2017

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

Seorang nenek di Taiwan menggunakan tas bermerek Louis Vuitton yang dihadiahkan cucunya untuk berbelanja ikan.

Baca Selengkapnya

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

12 Januari 2017

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

Taiwan mengerahkan jet tempur dan kapal perangnya setelah kapal induk Cina, Liaoning, beserta armada tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Baca Selengkapnya

Presiden Taiwan Lakukan Lawatan ke Amerika, Amerika Serikat Termasuk?

7 Januari 2017

Presiden Taiwan Lakukan Lawatan ke Amerika, Amerika Serikat Termasuk?

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan transit di dua kota di Amerika Serikat dalam lawatan sembilan hari ke Amerika Tengah.

Baca Selengkapnya