2017, Uni Eropa Prediksi Banjir Imigran Terus Berlanjut

Reporter

Selasa, 17 Januari 2017 00:00 WIB

TEMPO.CO,Malta—Uni Eropa memprediksi puluhan ribu imigran dari Timur Tengah dan Afrika akan membanjir Eropa melalui Libya, tahun ini.

Seperti dilansir The Associated Press, Senin 16 Januari 2017, Perdana Menteri Malta Joseph Muscat menyebut banjir pengungsi ini kemungkinan besar bakal terjadi setelah Laut Mediterania yang menghubungkan Afrika Utara dan Eropa bagian selatan, sudah mulai menghangat.

"Saya yakin gelombang imigran akan mencapai puncaknya pada musim semi mendatang,” kata Muscat, yang kini negaranya memimpin Uni Eropa.

“Kita harus mencari solusinya sekarang atau bertemu dalam perundingan darurat pada April-Mei mendatang.”

Lebih dari 181 ribu orang, sebagian besar imigran ekonomi, berjuang untuk dapat tinggal di Eropa melalui perjalanan maut selama setahun lalu. Mereka menempuh lautan ganas dari Libya, negara terdekat di Afrika utara menuju Italia di Eropa.

Sedikitnya 4.500 orang dilaporkan tewas atau hilang dalam perjalanan.

Selama awal tahun ini, ratusan imigran berusaha mengarungi laut menuju Eropa saat musim dingin. Akhir pekan lalu terdapat laporan sekitar 100 orang hilang dalam perjalanan dari Liya karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam.

28 Negara anggota Uni Eropa memiliki kesepakatan kontroversial dengan Turki untuk menahan banjir pengungsi asal Suriah dari negara tersebut. Sebagai balasannya, Turki akan menerima bantuan dana miliaran Euro, bebas visa ke Eropa untuk warganya dan dipermudah untuk menjadi anggota Uni Eropa.

Pakta kesepakatan yang dianggap berhasil ini juga akan ditawarkan kepada negara-negara Afrika yang menjadi basis perpindahan para imigran, yakni Libya dan Mesir. Adapun negara-negara penyumbang imigran terbesar dari Afrika berasal dari Niger, Nigeria, Ethiopia, Mauritania, Mali dan Chad.

Namun Uni Eropa belum memperoleh persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mejalin kesepakatan dengan Libya. “Saat ini tidak ada pemerintahan yang menguasai seluruh Libya. Upaya ini hanya akan sia-sia,” ujar Carlo Binda, pakar Libya di Malta sekaligus penasihat Binda Consulting International.

ASSOCIATED PRESS | BUSINESS INSIDER | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

19 hari lalu

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

21 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

31 hari lalu

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Agak Laen 4 Negara Eropa Ini Siap Akui Negara Palestina, Selain Spanyol Siapa Lagi?

36 hari lalu

Agak Laen 4 Negara Eropa Ini Siap Akui Negara Palestina, Selain Spanyol Siapa Lagi?

Saat negara Eropa maju mundur mengakui kenegaraan Palestina empat negara ini lantang mengakuinya. Selain Spanyol negara mana lagi?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

37 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

38 hari lalu

4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

Empat negara Eropa ini bersiap-siap untuk mengakui Palestina sebagai negara meski itu mengundang kemarahan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Peringatkan 4 Negara Eropa karena Akan Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Israel Peringatkan 4 Negara Eropa karena Akan Akui Negara Palestina

Israel mengatakan kepada empat negara Eropa bahwa rencana untuk berupaya mencapai pengakuan negara Palestina merupakan hadiah bagi teroris

Baca Selengkapnya

Hanya 500 Orang yang Punya, Inilah Paspor Paling Langka di Dunia

7 Februari 2024

Hanya 500 Orang yang Punya, Inilah Paspor Paling Langka di Dunia

Ordo ini mulai mengeluarkan dokumen laissez-passer yang fungsinya seperti paspor pada 1300-an agar para kesatria bisa melintasi dunia.

Baca Selengkapnya

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya