Pria Ini Ditahan Polisi Gara-gara Pasir Kotoran Kucing  

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 10:58 WIB

Ross Lebeau, ditahan polisi karena mengira kotoran kucing adalah shabu. metro.co.uk

TEMPO.CO, Texas - Pria asal Texas, Amerika Serikat, Ross Lebeau, mendekam di rumah tahanan polisi selama tiga hari atas tuduhan membawa narkoba. Sebenarnya, polisi salah menduga. Polisi menyebut benda yang dibawa Lebeau tersebut mirip narkoba, padahal itu pasir kotoran kucing.

Insiden tersebut bermula ketika Lebeau tengah berkendara di jalanan Harris County. Tiba-tiba mobilnya dihentikan petugas patroli karena pelanggaran lalu lintas. Setelah memeriksa mobilnya, polisi menemukan setengah pon yang diyakini sebagai sabu-sabu di dalam kaus kaki usang.

"Mereka pikir mereka melakukan penangkapan terbesar di Harris County. Ini adalah penangkapan terbaik bagi mereka, "kata Lebeau seperti dilansir Metro.uk pada 9 Januari 2017.

Padahal benda itu adalah pasir kotoran kucing yang ia simpan di dalam mobil agar jendela mobilnya terhindar dari kabut saat musim dingin. Ross Lebeau kemudian dipenjara selama tiga hari, bahkan polisi sempat mengadakan konferensi pers terkait dengan penangkapan tersebut.

Setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan laboratorium serta ditambah dengan kesaksian keluarganya, polisi akhirnya mengaku telah melakukan kesalahan. Benda yang diduga sabu-sabu itu merupakan pasir kotoran kucing.

Selain Lebeau, ayah dan adik perempuannya melakukan hal yang sama di mobil mereka masing-masing dengan tujuan serupa.

Kantor Sheriff Harris County menyatakan petugasnya telah melakukan semuanya sesuai dengan prosedur dasar dan protokoler. "Karena prosedur yang ditetapkan di tempat dan selundupan ini telah disampaikan kepada Institute of Forensic Science, maka ditetapkan bahwa benda itu bukan sabu-sabu dan tuntutan kepada terduga dicabut," demikian pernyataan polisi.

Lebeau, yang merupakan seorang pengangguran, juga meminta maaf karena telah melakukan pelanggaran lalu lintas dan membuat polisi kebingungan dengan apa yang dibawa di dalam mobilnya.

METRO.UK | WASHINGTON TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

28 menit lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

7 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

8 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

9 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

11 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya