Krisis Rohingya, Myanmar Kirim Utusan ke Bangladesh

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 05:10 WIB

Seorang wanita muslim Rohingya bersama anaknya menangis saat ditangkap oleh petugas perbatasan Bangladesh (BGB) setelah melintas perbatasan secara ilegal di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 November 2016. Warga Rohingnya melarikan diri ke Bangladesh karena kekerasan yang diterimnya di Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, YANGON—Pemerintah Myanmar mengirim utusan khusus ke Bangladesh untuk membahas krisis warga minoritas Muslim Rohingya.

Seperti dilansir Channel Newsasia, Rabu 11 Januari 2017, Wakil Menteri Luar Negeri Myanmar Kyaw Tin memulai kunjungan kerja selama tiga hari ke ibu kota Dhaka.

Kunjungan langka ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang membayangi pemerintahan Aung San Suu Kyi yang baru seumur jagung.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan sebanyak 65 ribu warga Rohingya lari dari Myanmar ke Bangladesh, sejak militer melakukan operasi keamanan di Negara Bagian Rakhine.

Hari ini Kyaw Tin dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.

Seorang sumber kementerian luar negeri Bangladesh kepada Reuters mengatakan pertemuan ini diusulkan oleh Myanmar, “Agar Bangladesh tidak menekan isyu ini dalam konferensi internasional.”

Salah satu konferensi internasional yang akan berlangsung adalah pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Malaysia. Salah satu agenda penting pertemuan itu adalah membahas nasib warga Rohingya.

Adapun Wakil Direktur Kemlu Myanmar, Aye Aye Soe, menegaskan pertemuan tingkat tinggi ini tidak membahas masalah perbatasan kedua negara. “Masalah perbatasan hingga kini masih ditujukan untuk menciptakan stabilitas,” ujar dia.

Banjir pengungsi serta laporan angkatan laut Myanmar menembak nelayan Bangladesh menjadi ujian bagi hubungan kedua negara tetangga yang sudah lama buruk.

Apalagi dalam kiris Rohingya, masing-masing negara menganggap ini merupakan masalah negara jiran mereka.

Krisis kemanusiaan terbaru yang dialami warga Rohingya terjadi saat sekelompok pria bersenjata menyerang pos perbatasan dan menewaskan sembilan polisi pada 9 Oktober lalu.

Sebagai balasannya, militer Myanmar menyerbu pemukiman Muslim di Rakhine.

Sejumlah warga dan pengungsi melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan seperti pembunuhan, penyiksaan hingga pemerkosaan dalam operasi tersebut.

Namun semua laporan ini dibantah oleh pemerintahan Suu Kyi.

REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI


Baca:


Atas Usulan Indonesia, Menlu ASEAN Bertemu Bahas Rohingya

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

56 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya