Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 00:00 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com

TEMPO.CO, Dhaka—Para dokter di seluruh dunia terkenal dengan tulisan tangan yang sulit dibaca.

Namun di Bangladesh, hal ini sudah dilarang. Seperti dilansir Business Standard, Rabu 11 Januari 2017, pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Wakil Jaksa Agung Mokhlesur Rahman mengatakan pengadilan memerintahkan para dokter harus mengetik resep mereka atau menulisnya dengan huruf kapital lebih tebal.

"Pengadilan memerintahkan Menteri Kesehatan mengedarkan putusan tersebut ke seluruh dokter negara. Kementerian juga diminta melaporkan perkembangan situasi itu dalam waktu enam pekan," kata dia.

Pengadilan juga mengatakan bahwa para dokter harus menggunakan nama generik obat, bukan merek obat tertentu.

"Banyak pasien dan bahkan beberapa apoteker tidak bisa membaca apa yang para dokter tulis di resep mereka," ujar Manzil Morshed, pengacara yang mengajukan gugatan untuk kepentingan umum itu.

"Oleh karena itu, mereka sering mengambil obat yang salah. Itu membuat mereka mengeluarkan uang lebih banyak untuk hal sia-sia. Dan kadang bisa membahayakan kesehatan."

Putusan pengadilan itu mendapat pujian di media sosial, meski beberapa dokter meminta pemerintah untuk memperkenalkan sistem komputerisasi peresepan.

"Kenapa menyalahkan kami ketika Anda tidak bisa menerapkan sistem peresepan komputerisasi Farhan Kabir, seorang dokter di akun Facebook.

L BUSINESS STANDARD | DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya

Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

12 Juli 2016

Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

Pemerintah Bangladesh secara resmi mengeluarkan larangan penyiaran saluran televisi Peace TV setelah teror di kafe yang menewaskan 22 orang.

Baca Selengkapnya