TEMPO.CO,Gaza - Facebook menutup akun sejumlah aktivis Palestina setelah mereka menggunakan hastag seorang Palestina yang menjadi korban pembunuhan 20 tahun lalu. Kabar tersebut dirilis Quds Press, Ahad, 8 Januari 2017.
Bekas tahanan pertempuran, Ghofran Zamel, tunangan Hassan Salameh yang dipenjara seumur hidup oleh Israel, mengaku kaget akun Facebook-nya diblokir sejak Ahad kemarin. Zamel menerangkan, ketika dia ingin membuka akun Facebook, ada pesan di layar yang mengatakan bahwa akunnya diblokir, tapi tanpa ada alasan. Selanjutnya, dia mengirimkan pesan komplain ke Facebook.
Beberapa aktivis melaporkan bahwa akun Facebook mereka diblokir setelah mereka menampilkan hastag seorang pejuang Hamas.
Pada 3 Januari 2017, Israel menyiapkan rancangan undang-undang berisi kewenangan bagi pengadilan menutup atau menghapus isi media sosial yang dianggap menghasut. Televisi Channel 7 Israel menyatakan, jika RUU ini lolos menjadi undang-undang, pengadilan Israel memiliki kewenangan menutup situs website yang dianggap menentang Israel dan menutup akun Facebook atau Twitter yang dianggap mengundang kekerasan dan provokatif.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
6 jam lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.