Seorang wanita membantu seorang pria yang terluka akibat terkena tembakan di kawasan Bandar Udara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di FLorida, 6 Januari 2017. Aksi penembakan secara massal ini dilakukan oleh seorang pria yang menurut saksi mata masih berumur sekitar 20 tahun. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Identitas pria pelaku penembakan di Bandara Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, berhasil diidentifikasi. Pelaku dilaporkan bernama Esteban Santiago, 26 tahun, yang tercatat sebagai anggota militer Army National Guard, di San Juan sembilan tahun lalu, dan pernah bertugas di Irak selama setahun.
Esteban kemudian dipindahkan bertugas ke National Guard Alaska, tapi kemudian diberhentikan karena performanya yang dinilai tidak memuaskan pada 2016. Otoritas keamanan Florida mengatakan pelaku ada kemungkinan mengalami gangguan mental. “Dia mendengar suara di kepalanya yang menyuruh dia melakukan penembakan,” ujar seorang petugas kepolisian Florida, seperti dilansir New York Times, Sabtu, 7 Januari 2017.
Pelaku mengaku kepada agen intelijen AS, FBI yang memeriksanya bahwa dia tidak bermaksud melakukan penembakan dan melukai orang-orang di sekitarnya. “Masih terlalu dini untuk menyimpulkan dia terinspirasi oleh gerakan kelompok teroris seperti ISIS. Tapi kami terus menyelidiki kemungkinan itu,” kata salah seorang perwakilan FBI kepada media setempat.
Dalam penembakan itu, setidaknya lima orang tewas dan delapan orang terluka. Peristiwa penembakan terjadi di tempat pengambilan bagasi bandara di Terminal 2. Ratusan orang dilaporkan berada di sekitar lokasi saat penembakan terjadi. Sesaat setelah serangan itu, puluhan mobil polisi dan ambulans berdatangan ke lokasi. Menurut keterangan polisi, pelaku penembakan itu baru saja tiba dari penerbangan Kanada dan tengah melakukan pemeriksaan bagasi kedatangan. Namun, ketika pihak maskapai terkait dimintai konfirmasi, tidak ditemukan penumpang dengan nama pelaku di data manifes penumpang maskapai.