PBB Kirim Utusan Khusus Selidiki Kekerasan Atas Rohingya

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 6 Januari 2017 17:54 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (kiri), dan Konselor Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi terlihat bersama setelah pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Yangon, Myanmar, 19 Desember 2016. Pertemuan ini untuk membahas masalah Rohingya. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Yangon - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengirimkan utusan khusus hak-hak asasi manusia (HAM) ke Myanmar untuk menyelidiki kekerasan yang dilaporkan terjadi di negara itu, termasuk terhadap etnis muslim Rohingya.

Pelapor khusus PBB, Yanghee Lee dijadwalkan akan mengunjungi Myanmar selama 12 hari mulai Senin, 9 Januari 2016. Lee akan mengunjungi Kachin, tempat ribuan pengungsi yang menghindari pertempuran antara etnis Rohingya dan militer Myanmar.

"Pemberitaan terkait kerusuhan di Myanmar dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kekhawatiran soal situasi hak asasi manusia di sana," kata Lee dalam sebuah pernyataan, Jumat, 6 Januari 2016.

"Terlepas dari apa yang terjadi di Rakhine, eskalasi dalam pertempuran di Kachin dan Shan juga menyebabkan beberapa keresahan," kata dia.

Perhatian Lee terhadap etnis minoritas Rohingya, membuatnya dibenci oleh banyak orang di Myanmar. Dirinya pernah menerima ancaman dan demonstrasi pada kunjungan sebelumnya.

Perseteruan antara tentara Myanmar dan etnis minoritas itu mendesak pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, untuk memenuhi janjinya guna memastikan keamanan di negara itu, jika partai pimpinannya mengambilalih tampuk pemerintahan pada Maret lalu.

Suu Kyi menghadapi kritik internasional karena gagal membendung aksi kekerasan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya yang mendiami utara negeri Rakhine.
STRAITS TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

19 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya