Penolakan Terhadap Jaksa Agung Pilihan Trump Meluas  

Reporter

Rabu, 4 Januari 2017 12:54 WIB

Michael Flynn. bbc.com

TEMPO.CO, Washington—Hanya beberapa jam setelah kantor Senator Jeff Sessions diduduki aktivis hak sipil Afrika Amerika, The Washington Post Rabu 4 Januari 2017 melaporkan penolakan terhadap calon Jaksa Agung pilihan presiden terpilih Donald Trump semakin meluas.


Lebih dari 1.100 profesor hukum di seluruh penjuru Amerika Serikat mengirimkan surat penolakan terhadap penunjukkan Sessions. Surat yang ditujukan kepada Kongres Amerika Serikat itu diteken oleh profesor dari 170 fakultas hukum di 48 negara bagian. Surat ini rencananya juga akan dikirim kepada Komite Hukum Senat yang akan memutuskan nasib Sessions pada 10-11 Januari mendatang.

Baca: Aktivis Duduki Kantor Jaksa Agung Pilihan Trump


"Kami menilai Jeff Sessions tidak akan mempromosikan keadilan dan persamaan hak di Amerika Serikat,” demikian tulis surat tersebut. Sejumlah nama-nama beken yang turut meneken surat ini antara lain Laurence H. Tribe dari Harvard Law School, Geoffrey R. Stone dari University of Chicago Law School, Pamela S. Karlan dari Stanford Law School dan Erwin Chemerinsky dari University of California at Irvine School of Law.


Robin Walker Sterling dari University of Denver Sturm College of Law, salah satu penggagas penolakan ini menyebut ribuan profesor itu meneken surat hanya dalam kurun waktu 72 jam. “Mereka sangat khawatir atas penunjukan Sessions dan bersedia menyatakan penolakan secara terbuka.”


Sejumlah keberatan atas penunjukkan Sessions diantaranya terkait penuntutan terhadap tiga aktivis sipil ata kasus kecurangan pemilu pada 1985 saat ia menjabat sebagai jaksa Alabama. Pria berusia 70 tahun itu juga mendukung pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko yang menuai kritik aktivis pro-imigran. Selain itu, Sessions dinilai menentang sejumlah upaya legislasi untuk mendukung hak-hak perempuan dan komunitas LGBT.


Advertising
Advertising

“Hingga kini belum ada fakta yang menunjukkan dia berbeda dari pria 39 tahun dulu dianggap rasis untuk diangkat sebagai hakim distrik federal.”


Tudingan rasis dilontarkan terhadap Sessions pada 1986. Saat itu Presiden Ronald Reagan menunjukknya sebagai calon hakim distrik federal. Saat pencalonannya di Senat, seorang anak buahnya bersaksi Sessions kerap melontarkan kalimat bernada rasis. Ia pun gagal menjadi hakim setelah penolakan terhadapnya meluas.


Namun dukungan terhadap dia cukup besar. Lebih dari 100 bekas jaksa yang pernah mengabdi untuk presiden dari Republik maupun Demokrat, menyatakan dukungan secara tertulis kepada Sessions. Dukungan tertulis ini pun telah dikirimkan kepada Senat.


THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya