Inilah Korban-korban Polusi Asap di Beijing

Senin, 2 Januari 2017 19:59 WIB

Seorang pria berjalan ditengah kabut asap tebal yang menyelimuti Shanghai, Cina, 2 Januari 2017. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Beijing - Hari pertama 2017 diwarnai dengan kabut asap tebal di Beijing. Setelah polusi sepanjang Desember, ibu kota Cina itu diselimuti kabut asap berwarna keabu-abuan yang menghalangi jarak pandang hingga beberapa ratus meter. Gedung pencakar langit seperti terapung dalam asap, sedangkan mayoritas orang mengenakan masker pernapasan.

Di Beijing, 24 penerbangan dibatalkan, dan semua bus ke kota-kota bersebelahan dihentikan. Di Bandara Tianjin, 200 penerbangan dibatalkan. Beberapa rute bus dihentikan dan beberapa ruas jalan raya ditutup akibat kabut asap. Di Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei, sekitar dua puluhan penerbangan dibatalkan, dan delapan penerbangan dialihkan ke bandara lain.

Minggu pagi, jumlah partikel di udara lebih dari 500 ppm, menurut perkiraan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing, ini jauh di atas pagu standar Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang hanya 25 ppm, untuk paparan selama 24 jam berturut-turut.

"Mengapa mereka tidak mengumumkan peringatan kewaspadaan merah? Apakah karena dianggap pertanda buruk karena terjadi di hari pertama di awal tahun," kata seorang pengguna situs media sosial mirip Twitter di Cina, Weibo.

"Polusi punya izin tinggal di Beijing, karena itu tidak pernah pergi," yang lain meledek di akunnya.

Menurut Badan Meteorologi Nasional, kabut asap tebal akan terjadi di Beijing, Tianjin, Hebei, Shanxi, Henan, Shandong, Shaanxi, Hubei, dan Anhui mulai Ahad hingga Senin pagi. Adapun Liaoning dan Jilin, Hubei Tengah, serta Jiangsu timur akan dilanda kabut asap sedang.

Sebagian besar emisi gas rumah kaca Cina berasal dari pembakaran batu bara yang digunakan pembangkit listrik dan pemanas. Jumlah tersebut meningkat saat musim dingin dan menjadi penyebab utama kabut asap.

Pada 6–21 Desember, 30 kota utama di Cina Utara berada dalam waspada merah, peringatan tertinggi jika polusi yang sangat buruk terjadi lebih dari 72 jam.

Sekolah-sekolah diliburkan dan aparat mengurangi jumlah kendaraan di jalanan dengan harapan mengurangi kabut asap. Jumat dan Sabtu lalu, 24 kota di utara dan timur Cina kembali dalam kewaspadaan merah.

Hampir semua peringatan itu dicabut, Ahad. Kecuali di beberapa distrik Shijiazhuang, kota industri di Hebei. Pada pertengahan Desember, tingkat polusi 40 kali lebih tinggi daripada level maksimum yang diizinkan WHO.

Masalah tersebut membuat publik marah, di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir namun menyebabkan masalah lingkungan.

Badan Meteorologi Cina memperkirakan polusi kabut asap akan hilang secara progresif mulai 5 Januari mendatang. Cina menetapkan target untuk mengurangi kapasitas batu bara hingga 800 juta ton. Di luar target itu, Beijing mengharapkan output batu bara akan naik sebesar 3,9 miliar ton hingga 2020, dibanding sebelumnya 3,75 miliar ton.

HONG KONG FREE PRESS | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | NATALIA SANTI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya