Imlek, Pedagang Cina Jadikan Trump Sebagai Maskot Ayam Api

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 29 Desember 2016 22:20 WIB

Seekor burung golden pheasant (pegar emas) terlihat di Taman Safari Hangzhou di Zhejiang, Cina, 13 November 2016. Burung cantik ini disebut-sebut memiliki kepala dengan gaya rambut seperti Presiden AS Terpilih, Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Beijing - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, digambarkan sebagai ayam untuk menyambut Tahun Baru Cina yang jatuh pada 28 Januari mendatang.

Hal itu terlihat dari mascot di sebuah pusat perbelanjaan di Taiyuan, Shanxi. Manajemen pusat perbelanjaan tersebut menempatkan replika ayam raksasa dengan wajah yang tampak jelas mirip dengan taipan properti asal New York tersebut.

Pada perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2017, masyarakat Cina akan merayakannya sebagai Tahun Ayam Api. Untuk menyambutnya, patung ayam jantan yang terinspirasi dari Trump dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan tersebut.

Perancang patung itu mengatakan kepada media Cina bahwa ia terinspirasi dengan gaya rambut ikonis dan gerakan tangan khas Trump.

Ini bukan pertama kalinya masyarakat Cina menjadikan Trump sebagai maskot. November lalu, seekor burung emas di kebun binatang di Hangzhou menjadi tenar setelah pengunjung melihat bahwa rambut pirang dan mata biru burung itu tampak seperti Trump.

Beijing akhir-akhir ini kerap mengkritisi Trump menyusul penunjukan seorang kritikus Cina sebagai Menteri Perdagangan dan pembicaraan dengan pemimpin Taiwan. Trump dianggap telah melanggar perjanjian Kebijakan Satu Cina antara Beijing dan Washington.

BBC | YON DEMA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

43 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya