Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO,Havana – Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik dengan maksud untuk mengenang pemimpin revolusi Kuba itu.
Majelis Nasional Kuba memenuhi permintaan Castro di masa hidupnya yang tidak mau dirinya dikultuskan. “Spirit perjuangannya akan tetap ada dalam benak seluruh warga Kuba, hari ini, besok, dan selamanya,” kata Presiden Raul Castro di hadapan anggota majelis, seperti dikutip dari Huffington Post, 27 Desember 2016.
Presiden Raul, adik kandung Fidel Castro, menuturkan cara terbaik untuk menghormati El Comandante adalah dengan mengikuti konsep revolusinya.
Castro dalam revolusinya menjadikan Kuba sebagai negara komunis yang memunculkan perang dingin dengan Amerika Serikat. Castro meninggal pada 25 November 2016, tepatnya delapan tahun setelah menyerahkan tampuk kepemimpinan Kuba kepada Raul.
Meski undang-undang mengeluarkan larangan penggunaan nama atau patung Fidel Castro untuk menamai tempat-tempat publik, foto Castro menghiasi produk-produk musik, seni, dansa, bioskop, dan seni visual lainnya. Bahkan foto-foto Castro menghiasi dinding kantor-kantor atau lembaga-lembaga publik. Termasuk foto raksasa Fidel Castro yang megah di gedung Havana Revolution Square.