Petugas Kementerian Darurat Rusia berjalan di dermaga dekat lokasi kecelakaan dari pesawat militer Rusia Tu-154 di Laut Hitam di pinggiran Khosta, Sochi, Rusia, 25 Desember 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat milik Kementerian Pertahanan Rusia bernomor TU-154 yang hilang, dilaporkan telah jatuh di Laut Hitam, Ahad, 25 Desember 2016. Pesawat itu dikabarkan membawa 92 penumpang, termasuk di dalamnya penyanyi orkestra Red Army, penari dan anggota orkestra.
Seperti dilansir oleh Reuters, belum ada laporan adanya penumpang selamat hingga saat ini. Pesawat itu rencananya akan terbang dari Rusia menuju Suriah. Hingga saat ini pencarian masih dilakukan.
"Empat kapal, lima helikopter, dan sebuah drone tengah bekerja di sekitar area," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
Saat ini, Konashenkov mengatakan beberapa bagian pesawat telah ditemukan di kedalaman 40 meter di dalam Laut Hitam. Jarak itu berada 1,5 kilometer dari kota Sochi, tempat pesawat lepas landas.
Sebanyak 60 anggota orkestra rencananya akan ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, untuk memberikan hiburan bagi para tentara di malam tahun Baru. Sembilan reporter asal Rusia juga dilaporkan menjadi bagian dari para penumpang di dalam pesawat yang hilang.
Pesawat TU-154 merupakan pesawat yang didesain pada masa pemerintahan Uni Soviet tahun 1970-an. Dari data yang dikumpulka pemerintah Rusia, di dalam pesawat tersebut terdapat 84 penumpang dan delapan kru pesawat.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.