Pesawat Libya Dibajak Pendukung Qaddafi Bersenjata Geranat

Reporter

Jumat, 23 Desember 2016 20:22 WIB

Tentara Malta berjaga di sekitar pesawat Libya, Afriqiyah Airways yang dibajak di landasan di Bandara Malta, 23 Desember 2016. Pesawat yang berangkat dari Libya dibajak dengan 118 orang di dalamnya. REUTERS/Darrin Zamit-Lupi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat terbang berisi 118 orang dibajak dan dialihkan ke Malta oleh dua pria yang mengaku memiliki granat tangan, Jumat, 23 Desember 2016. Pesawat telah mendarat di Bandara Internasional Malta, 500 kilometer sebelah utara Libya.

"Salah satu pembajak mengaku sebagai pro-Qaddafi dan menyatakan akan membiarkan 111 penumpang turun dari pesawat Airbus A320 tersebut, tapi tidak ketujuh awaknya, jika permintaannya dipenuhi," tulis Times of Malta.

Pesawat milik maskapai Afriqiyah Airways itu sedang terbang dari Sebha, Libya Barat Daya ke Tripoli. Rute itu biasanya ditempuh dalam waktu dua jam.

Tidak jelas apa permintaan para pembajak. Televisi pemerintah Malta TVM mengatakan dua pembajak pesawat Libya mengancam untuk meledakkan granat.

Mantan pemimpin Libya, Muammar Qaddafi, tewas dalam pemberontakan pada 2011. Sejak itu, kekerasan antar faksi kerap terjadi di Libya.

Pemerintah Libya yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa membenarkan telah terjadi pembajakan tersebut dan memerintahkan pesawat untuk dialihkan ke Malta. "Seluruh penumpang di pesawat dalam kondisi baik," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Libya yang dikutip kantor berita resmi LANA.

Kantor Perdana Menteri Malta Joseph Muscat memastikan tim negosiasi telah siap di Bandara Internasional Malta, menunggu instruksi dari perdana menteri yang langsung menggelar pertemuan darurat dengan Komite Keamanan Nasional.

Aparat keamanan juga disiap-siagakan beberapa ratus meter dari pesawat di tarmak dan tidak ada seorang pun yang tampak meninggalkan pesawat.

Mesin pesawat masih dihidupkan 45 menit setelah mendarat, Jumat pagi. Seluruh penerbangan di Bandara Internasional Malta dibatalkan atau dialihkan.

Pulau Malta terletak 500 kilometer sebelah utara pantai Libya. Perdana Menteri Muscat juga lewat akun Twitternya penumpang pesawat terdiri atas 82 laki-laki, 28 wanita dan satu bayi.

Pilot pesawat sedang bersiap mendarat di bandara Mitiga Tripoli saat menyampaikan ke menara pengawas bahwa pesawat telah dibajak. "Pilot melapor ke menara pengawas di Tripoli bahwa mereka sedang dibajak, lalu kami kehilangan komunikasi," kata pejabat itu seperti dilaporkan Reuter. "Pilot berusaha agar pesawat tetap mendarat di tempat yang dituju, tetapi mereka (para pembajak) menolak."
AL JAZEERA | NATALIA SANTI

Berita terkait

KontraS Menilai Gagasan Pemberlakuan Darurat Sipil di Papua Berbahaya bagi Kemanusiaan

11 Februari 2023

KontraS Menilai Gagasan Pemberlakuan Darurat Sipil di Papua Berbahaya bagi Kemanusiaan

Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti menilai pernyataan Wakil Ketua DPR soal darurat sipil di Papua berbahaya bagi kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

AS Jerat Empat Pejabat Belarus Atas Tuduhan Pembajakan Pesawat Ryanair

21 Januari 2022

AS Jerat Empat Pejabat Belarus Atas Tuduhan Pembajakan Pesawat Ryanair

Empat pejabat Belarus menghadapi dakwaan dari Amerika Serikat atas tuduhan pembajakan pesawat Ryanair Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Negara-negara Barat Akhirnya Hukum Belarus atas Insiden Pembajakan Ryanair

22 Juni 2021

Negara-negara Barat Akhirnya Hukum Belarus atas Insiden Pembajakan Ryanair

Setelah beberapa pekan dibahas, akhirnya negara-negara Barat secara formal memberikan sanksi kepada Belarus atas insiden pembajakan Ryanair, Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Incar Maskapai Penerbangan Belarus Perihal Pembajakan Ryanair

2 Juni 2021

Uni Eropa Incar Maskapai Penerbangan Belarus Perihal Pembajakan Ryanair

Sanksi Uni Eropa untuk Belarus perihal pembajakan pesawat Ryanair pada Mei lalu kian jelas.

Baca Selengkapnya

Rusia Beri Belarus Pinjaman Rp7 Triliun untuk Hadapi Sanksi Pembajakan Ryanair

30 Mei 2021

Rusia Beri Belarus Pinjaman Rp7 Triliun untuk Hadapi Sanksi Pembajakan Ryanair

Pemerintah Rusia memperkuat hubungannya dengan Belarus yang terancam sanksi Uni Eropa dan Amerika akibat pembajakan Ryanair pada ahad pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Rusia Tawarkan Belarus Bantuan Soal Insiden Pembajakan Pesawat Ryanair

29 Mei 2021

Rusia Tawarkan Belarus Bantuan Soal Insiden Pembajakan Pesawat Ryanair

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pihaknya siap membantu Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk menghadapi tekanan Barat soal Ryanair.

Baca Selengkapnya

Amerika Siapkan Sanksi untuk Belarus Terkait Pembajakan Pesawat

29 Mei 2021

Amerika Siapkan Sanksi untuk Belarus Terkait Pembajakan Pesawat

Amerika menyusul Uni Eropa perihal sanksi untuk Belarus atas insiden pembajakan pesawat Ryanair.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa: Sanksi Pembajakan Pesawat Akan Menyasar Sektor Ekonomi Belarus

27 Mei 2021

Uni Eropa: Sanksi Pembajakan Pesawat Akan Menyasar Sektor Ekonomi Belarus

Meski negara-negara Eropa sudah menghukum Belarus dengan melarang pesawatnya masuk zona penerbangan mereka, belum ada sanksi dar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Akibat Insiden Ryanair, Pesawat Belarus Dipaksa Memutar di Zona Terbang Prancis

27 Mei 2021

Akibat Insiden Ryanair, Pesawat Belarus Dipaksa Memutar di Zona Terbang Prancis

Hukuman Uni Eropa terhadap Belarus atas insiden pembajakan Ryanair mulai berdampak pada operasi maskapai penerbangan lokal Belavia.

Baca Selengkapnya