Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria

Reporter

Kamis, 22 Desember 2016 23:00 WIB

Yasmin Shah dan Uzma Anjum, mempersiapkan bahan-bahan makanan yang nantinya akan disumbangkan untuk para pengungs Suriah di Libanon, saat berada di Ontario, Kanada, 24 November 2015. REUTERS/Fred Thornhill

TEMPO.CO, Beirut - Kelompok feminis di Lebanon memprotes pengangkatan seorang pria sebagai menteri pemberdayaan perempuan dalam pemerintahan baru negara itu.


Pilihan Jean Ogasapian untuk menerima penunjukan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan Lebanon dianggap sebagai penghinaan terhadap gerakan hak-hak perempuan. Bahkan, Nasri Atallah, seorang penulis Lebanon, menggambarkannya sebagai penghinaan terhadap perempuan.

Pemerintah Lebanon awal pekan ini membuat pengumuman jajaran menteri kabinet untuk pertama kalinya setelah Saad Hariri dilantik sebagai perdana menteri. Di tengah perebutan politik untuk kursi di kabinet, yang terbagi antara loyalis sektarian dan pasukan perang, penunjukan Ogasapian ini menarik cemoohan yang kuat.

KAFA, organisasi hak perempuan ternama, menyerukan protes di bawah slogan, "Bukan perempuan, tidak ada legitimasi".


"Kabinet yang telah diumumkan jelas menunjukan bahwa telah terjadi penghinaan terhadap semua perempuan," kata KAFA dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir Guardian pada 22 Desember 2016.

Protes juga terjadi di dunia maya, dimana nitizen menjadikan hal itu sebagai bahan lelucon. Mereka berkomentar bahwa hak-hak perempuan tidak akan terpenuhi jika regulasinya dijalankan oleh seorang pria. Berbagai meme juga diunggah menampilkan wajah Ogasapian yang telah diedit sedemikian rupa untuk memprotes penunjukan dirinya.

Lebanon menghadapi banyak tantangan terkait hak-hak perempuan dimana kekerasan dalam rumah tangga semakin meningkat dengan diskriminasi terhadap kewarganegaraan terhadap perempuan yang menikahi warga asing. Perempuan Lebanon tidak bisa mewariskan kewarganegaraan kepada anak-anak mereka jika mereka menikah dengan orang asing.

Bulan ini, parlemen mulai memproses pencabutan sebuah pasal dalam KUHP yang memungkinkan penghentian penuntutan perkosaan jika pelaku menikahi korbannya.

Pemerintah baru Lebanon, yang dipimpin oleh putra mantan perdana menteri Rafik Hariri, menghadapi berbagai masalah, termasuk kehancuran infrastruktur dan masalah listrik, sampah, pengungsi dari Suriah yang mencapai lebih dari 1 juta, serta ancaman dari Hizbullah, organisasi militer yang paling kuat di negara itu, yang berjuang bersama rezim Bashar al-Assad.

THE GUARDIAN |YON DEMA

Berita terkait

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

28 April 2017

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon

Baca Selengkapnya

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

9 Maret 2017

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.

Baca Selengkapnya

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

13 Februari 2017

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

13 Februari 2017

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."

Baca Selengkapnya

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

2 Januari 2017

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

23 November 2016

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.

Baca Selengkapnya

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

22 November 2016

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.

Baca Selengkapnya

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

31 Oktober 2016

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.


Baca Selengkapnya

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

13 Mei 2016

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom di Libanon, Pejabat Palestina Tewas

12 April 2016

Ledakan Bom di Libanon, Pejabat Palestina Tewas

Siaran menunjukkan mayat seorang lelaki tergeletak di dekat
sebuah kendaraan yang terbakar.

Baca Selengkapnya