Petugas kepolisian berjaga-jaga setelah terjadinya penembakan terhadap duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. AP
TEMPO.CO, Ankara – Beberapa jam setelah Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey G. Karlov, tewas ditembak, aparat polisi Turki menangkap seorang pria tak dikenal berusia sekitar 50 tahun yang berusaha masuk ke Kedutaan Amerika Serikat di Ankara, Turki. Namun kantor kedutaan dikunci.
Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut sempat mengeluarkan tembakan ke arah udara setelah gagal masuk ke kedutaan AS, dan kemudian diringkus aparat pada Selasa pagi, 20 Desember 2016.
Lewat tayangan video, seperti dikutip dari Zerohedge.com, pria itu sempat mengeluarkan kata-kata “jangan main-main dengan kami,” kepada aparat kepolisian yang membawanya ke mobil van.
Kedutaan AS telah mengeluarkan pesan peringatan keamanan untuk seluruh warga AS untuk menghindari kawasan kedutaan setelah Duta Besar Rusia Andrey Karlov tewas ditembak saat menghadiri pameran foto di Contemporary Arts Gallery di Distrik Cankaya, Ankara, pada Senin malam, 19 Desember 2016.
Belum diketahui apakah pria ini merupakan satu jaringan dengan Melvut Mert Altintas, 22 tahun, polisi khusus Turki yang menembak mati Andrey G. Karlov, 22 tahun, pada Senin malam, 19 Desember. Altintas tewas dalam baku tembak dengan aparat polisi Turki setelah menolak ditangkap.
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
19 hari lalu
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.