Kesal, Trump Silakan Cina Simpan Drone yang Disita

Reporter

Senin, 19 Desember 2016 13:38 WIB

Tilt-rotor Osprey di atas kapal serbu amfibi USS Bonhomme Richard (LHD 6) di Laut Cina Selatan, 6 Oktober 2016. Amerika menolak klaim Tiongkok dan beberapa kali melakukan pelayaran mendekati Kepulauan Spartly mengatasnamakan kebebasan navigasi. Courtesy David Holmes/U.S. Navy/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump ingin Cina menyimpan pesawat nirawak (drone) milik Angkatan Laut AS yang dirampas di Laut Cina Selatan pada Kamis pekan lalu.

Pentagon dalam satu pernyataan menginformasikan, drone itu disita ketika sedang mengumpulkan data ilmiah di Laut Cina Selatan yang diduga berada dalam wilayah milik Cina.

Trump melalui akun media sosial Twitter miliknya mengecam Cina karena bertindak merampas harta milik AS. "Kita harus beritahu Cina, mereka dapat menyimpan drone yang mereka 'curi' dari kita. Biar mereka simpan saja, "katanya, seperti yang dilansir CNN pada 19 Desember 2016.

Baca:
Cina Diam-diam Bangun Persenjataan di Laut Cina Selatan
Peneliti: Trump Mengejar Hegemoni di Laut Cina Selatan

Kejadian itu merupakan yang pertama dari jenisnya terjadi sekitar 93 kilometer di barat laut Teluk Bay, Filipina ketika sebuah kapal AS, USNS Bowditch dalam perjalanan untuk mendapatkan kembali drone tersebut.

Komentar Trump muncul beberapa jam setelah militer AS mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Cina untuk mengembalikan mesin pengintai bawah air tersebut.

Cina sedang memeriksa drone itu karena didakwa telah mengemudi ke arah area milik mereka dan berniat untuk memulangkan kembali ke AS dengan cara baik tanpa sengketa.

AS yang sebelumnya menuntut drone itu dipulangkan mengklaim, alat tersebut diluncurkan oleh kapal oseanografi miliknya di perairan tersebut dan disita oleh kapal perang Cina.

Senator Ben Cardin yang menjadi anggota Komite Hubungan Luar Senat AS menggambarkan tindakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Jelas tertulis dalam bahasa Inggris bahwa kendaraan itu tidak bisa dikeluarkan dari perairan tersebut dan milik AS," ujarnya.

Hubungan antara AS dan Cina memanas setelah Trump memutuskan untuk berbicara dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melalui telepon pada 2 Desember.

Presiden terpilih AS itu kemudian mengatakan ia tidak merasa "terikat oleh Kebijakan Satu Cina" mengenai status Taiwan, kecuali AS bisa mendapatkan perdagangan atau manfaat lainnya dari Cina.
INDEPENDENT|CNN|YON DEMA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

17 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya