Setelah Aleppo, Iran Akan Bebaskan Bahrain, Yaman, dan Mosul

Reporter

Senin, 19 Desember 2016 09:19 WIB

Sejumlah korban yang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di penjara al-Zaydiyah, Hodeidah, Yaman, 30 Oktober 2016. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

TEMPO.CO, Teheran - Setelah berhasil membantu membebaskan Aleppo, Suriah, dari cengkeraman para pemberontak anti-Presiden Bashar al-Ashad, Iran mengeluarkan pernyataan terbaru bahwa negara itu akan melanjutkan upaya pembebasan Bahrain, Yaman, dan Mosul di Irak, yang saat ini dilanda perang.

Wakil Komandan Pengawal Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami dalam pernyataan resminya kepada media pemerintah, IRNA, menjelaskan, kemenangan di Aleppo, Suriah, menjadi pembuka jalan untuk membebaskan Bahrain, Yaman, dan Mosul di Irak.

Baca:
Perang di Yaman, Unicef: Setiap 10 Menit Satu Anak Tewas
52 Tentara Yaman Tewas Dibom Saat Antre Ambil Gaji

"Rakyat Bahrain akan menggapai harapan mereka, rakyat Yaman akan senang, dan penduduk Mosul akan mengecap kemenangan. Ini semua merupakan janji Ilahi," kata Salami, seperti dikutip dari Al Arabiya, 16 Desember 2016.

Yaman, melalui berita dari sejumlah media internasional, menggambarkan perang yang dilakukan koalisi Arab Saudi melawan pemberontak Houthi telah membawa kesengsaraan parah bagi penduduk Yaman. Bahkan badan PBB untuk urusan anak-anak, Unicef, pekan lalu melaporkan, setiap sepuluh menit, seorang anak di Yaman tewas karena kelaparan parah, kekurangan gizi akut, dan berbagai penyakit.

Adapun juru bicara Pengawal Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Ramadan Sharif, mengungkapkan mengenai tujuan Teheran mengembangkan sayapnya di dunia Arab melalui intervensi militer dan perang berdarah. Sharif juga menegaskan, pasukan Iran dan milisi sektarian Irak, Afganistan, Pakistan, dan Hezbullah dengan dukungan Rusia memainkan peran yang sangat penting dalam pertempuran di Aleppo.

Aleppo merupakan salah satu benteng terkuat para pemberontak oposisi Assad, yang dikalahkan pasukan Suriah dengan dukungan pasukan Iran dan Rusia. Pekan lalu, pasukan pemerintah Suriah akhirnya menguasai kembali Aleppo setelah sekitar empat tahun dikuasai pemberontak anti-Assad.

Mosul, Irak, sampai hari ini dikuasai kelompok teroris ISIS. Mengutip dari Washington Post, penduduk Mosul mengalami krisis makanan dan air bersih yang parah. Tragedi kemanusiaan di Mosul akan semakin parah karena penduduk saat ini menghadapi musim dingin. Warga yang kelaparan telah mengungsi ke tempat yang dianggap lebih mudah untuk mengakses makanan, air, dan layanan kesehatan.

AL ARABIYA | WASHINGTON POST | MARIA RITA


Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

19 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

44 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

46 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

46 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

49 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

52 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

54 hari lalu

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

55 hari lalu

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.

Baca Selengkapnya

Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

55 hari lalu

Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

Kelompok militan Houthi Yaman kembali menyerang kapal Israel MSC SKY di Laut Arab.

Baca Selengkapnya