Bebas, Sandera WNI Akan Diserahterimakan di Davao  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 13 Desember 2016 14:44 WIB

Muhammad Sofyan (tengah), korban sandera militan Abu Sayyaf, dikawal polisi di Jolo, Sulu, Filipina selatan 17 Agustus 2016. Sofyan mengaku melarikan diri setelah Abu Sayyaf mengancam akan memenggal lehernya. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI di Manila, Johny Lumintang, membenarkan bahwa dua warga negara Indonesia yang baru bebas dari penyanderaan akan diserahterimakan dari otoritas Filipina kepada pemerintah Indonesia.

Kedua WNI yang merupakan anak buah kapal Charles 001 itu bebas pada Senin, 12 Desember 2016, setelah ditawan selama hampir enam bulan. “Mereka sore ini dibawa ke Davao (Filipina Selatan). Bisa dicek ke Konsulat Jenderal RI di Davao,” ujar Johny saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 13 Desember 2016.

Dua WNI itu bernama Robin Piter asal Samarinda dan Muhamad Nasir asal Sulawesi Selatan. Mereka adalah dua dari total tujuh ABK Charles 001 milik perusahaan Samarinda yang diculik kelompok Abu Sayyaf pada 21 Juni 2016.

Johny pun membenarkan bahwa keduanya ditangani oleh Western Mindanao Command (Wesmincom) sebelum diserahkan ke KBRI Manila. “Mereka dibawa dari Zamboanga ke Davao,” tutur Johny.

Adapun Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal, Senin pagi, mengatakan serah-terima WNI berlangsung pukul 09.30 waktu Filipina.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam sebuah pernyataan di India, Senin kemarin, mengatakan pembebasan para WNI itu adalah hasil diplomasi total yang melibatkan berbagai elemen pemerintah selama enam bulan terakhir. Retno menambahkan, dengan dibebaskannya dua WNI ini, berarti semua ABK kapal Charles telah bebas.

Pada 7 Agustus 2016, dua ABK bernama M. Sofyan dan Ismail berhasil kabur. Adapun pada 1 Oktober, tiga ABK lainnya bernama Edi Suryo, M. Mahbur Dahri, dan Ferry Arifin juga berhasil dibebaskan. "Sehingga total tujuh ABK TB Charles telah bebas," kata Retno.

Pemerintah masih mengantongi tugas membebaskan sejumlah sandera WNI lainnya. Mereka yang masih ditawan adalah nelayan yang bekerja di kapal-kapal ikan berbendera Malaysia dan diculik pada periode November-Desember 2016.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

5 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

16 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

27 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

30 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya