Remaja Ini Akui Buat Berita Bohong untuk Pendukung Trump  

Reporter

Selasa, 13 Desember 2016 10:17 WIB

Ekspresi Presiden Terpilih AS, Donald Trump saat mendengarkan jawaban mantan pesaingnya, Hillary Clinton dalam debat calon presiden di Washington University, St. Louis, Missouri, AS, 9 Oktober 2016. REUTERS/Rick Wilking

TEMPO.CO, Veles - Remaja warga Makedonia mengaku mendapat uang sedikitnya US$ 60 ribu atau Rp 798 juta dengan membuat berita-berita bohong dalam enam bulan terakhir, tepatnya semasa kampanye calon Presiden Amerika Serikat. Berita-berita bohong dibuatnya untuk para pendukung Donald Trump, calon Presiden Amerika dari kubu Partai Republik.

Dari desa kecil bernama Veles di Makedonia, remaja usia 17 tahun ini menangguk keuntungan dengan membuat dan menyebarkan berita-berita bohong di situs-situs jaringannya. Remaja ini mengungkapkan kepada NBC, dia hanya satu dari 300 orang penduduk Veles yang menjalankan bisnis berita bohong itu.

Berita bohong yang dikerjakan remaja dan ratusan warga Veles itu sering berisikan komentar-komentar bernada kebencian dan pelecehan agresif secara siber terhadap target dalam berita yang dibuat.

Salah satu di antaranya adalah berita hasil konspirasi untuk menjatuhkan pesaing Trump, Hillary Clinton, yang terinspirasi dari kasus skandal Pizzagate.

Baca:
Bom Bunuh Diri di Gereja di Mesir, Pelaku Bawa Bom 12 Kg
Resmi Jadi Sekjen PBB, Guterres : PBB Harus Siap Berubah

Ceritanya, seorang pria bernama Edgar Maddison Welch, asal North Carolina, bergegas ke restoran pizza di Washington DC. Welch membawa senjata AR-15 memasuki restoran pizza dengan tujuan mau menginvestigasi dugaan Hillary Clinton dan politikus top Partai Demokrat terlibat dalam jaringan penjualan anak-anak untuk bisnis seks.

Welch, menurut polisi, bermaksud ingin membuktikan tentang skandal yang didasarkan pada teori konspirasi online dan kemudian dikenal kasus itu sebagai skandal Pizzagate.

Remaja Makedonia itu kemudian membuat berita bohong berdasarkan cerita Pizzagate itu meski dia mengaku tidak mengerti tentang cerita itu yang sebenarnya.

Baca: Jokowi dan Wapres India Komitmen Sebarkan Islam yang Damai

"Saya kebanyakan menulis mengenai sejumlah e-mail-nya, apa yang ada di dalam e-mail-nya, tragedi Benghazi, mungkin mengenai sakit yang dideritanya," kata remaja itu kepada NBC seperti dikutip dari Huffington Post, 12 Desember 2016.

"Tak ada yang dapat menggoyahkan pendukung Trump ketika hal itu hadir di media sosial," kata remaja itu.

Terhadap pembuatan berita bohong tersebut, remaja itu merasa tidak terganggu dan ia pun tidak peduli dengan dampak berita bohong itu terhadap hasil suara pemilihan Presiden Amerika pada 8 November lalu.

"Saya tidak memaksa siapa pun untuk memberikan saya uang. Orang menjual rokok, mereka menjual alkohol. Itu tidak ilegal, mengapa bisnis saya dianggap ilegal? Jika Anda menjual rokok, rokok membunuh orang-orang. Saya tidak membunuh siapa pun," ujarnya.

HUFFINGTON POST | HEAVY.COM | NPR | MARIA RITA

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

5 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

5 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

14 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

17 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

19 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

20 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya