Polisi Mesir Diserang Dua Bom dalam Sehari

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 10 Desember 2016 12:36 WIB

Polisi dan petugas forensik memeriksa lokasi ledakan bom di Jalan Giza Al Haram di pinggiran Kairo, Mesir, 9 Desember 2016. Garis kuning bertuliskan: "Jangan mendekati lab kriminal." REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Kairo - Pasukan keamanan Mesir mendapatkan serangan dua bom jalanan dalam satu hari pada Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB. Dalam insiden itu enam polisi tewas dan enam lagi luka. Peristiwa ini terjadi di Kairo dan di bagian utara negara itu.


Serangan itu terjadi saat pemerintahan Presiden Abdel Fattah al Sisi menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis.

Dalam insiden pertama Jumat pagi, sebuah kelompok militan Mesir mengklaim berada di balik serangan bom di Kairo. Serangan itu ditujukan pada sebuah pos penjagaan di jalan utama yang mengarah ke lokasi Piramida. Enam orang tewas dan tiga lagi luka. Kelompok militan yang menamakan diri Gerakan Hasm juga mengklain sejumlah serangan di Mesir pada beberapa bulan terakhir.

Saksi mata Ahmed Al Deeb mengatakan, sebuah mobil hancir dalam ledakan bom itu. Salah satu polisi yang menjadi korban terkena serpihan ledakan di dada. "Ada dua korban lagi yang kehilangan kaki mereka," kata Ahmed Al Deeb kepada Televisi Reuters.

Serangan yang kedua terjadi pada Jumat sore di Kafr El Sheikh di Delta Nil, dimana sebuah bom jalanan menewaskan seorang penduduk dan melukai tiga orang aparat. Sejumlah sumber keamanan mengatakan, belum ada kelompok yang mengakui serangan itu.

Bom yang diledakkan itu diduga diledakan dari jarak jauh. Bom itu meledak saat sebuah mobil polisi melewatinya.

Pemerintah saat ini sedang mengatasi para militan di Semenanjung Sinai, dimana para militan yang setia kepada ISIS dan para kelompok ekstremis lainnya bermarkas di negara itu.

Dalam sebuah penggerbekan Selasa lalu, pasukan keamanan Mesir telah menewaskan tiga orang bersenjata di bagian selatan Mesir. Diduga kelompok itu adalah bagian dari kelompok Hasm, sebuah sayap bersenjata Persaudaraan Muslim. Pihak Persaudaraan mengatakan bahwa itu merupakan sebuah organisasi damai.

Hasm adalah bahasa Arab yang artinya "ketegasan". Kelompok ini menuduh para hakim menghukum mati ribuan orang tidak bersalah atau menjebloskan mereka ke dalam penjara seumur hidup. Mereka menuduh pihak militer berada di balik keputusan pengadilan itu.


Para hakim Mesir telah menjatuhkan hukuman mati kepada ratusan orang pendukung Persaudaraan Muslim sejak 2013, saat Presiden Mohammed Mursi, yang merupakan salah satu anggotanya, digulingkan oleh pihak militer dan ditahan.

Pihak Persaudaraan, yang memenangi pemilu bebas pertama Mesir setelah pemberontakan 2011 yang mengakhiri 30 tahun kekuasaan Hosni Mubarak, sejak saat itu dilarang dan para pemimpin dan anggotanya sebagian besar ditahan atau diasingkan atau diisolasi.

Sejak adanya tindakan keras itu, sejumlah kelompok, termasuk Hasm, bermunculan. Hasm mengklaim berada di balik usaha pembunuhan seorang jaksa tinggi September lalu.

Para militan yang setia kepada ISIS di Sinai telah menewaskan ratusan orang tentara dan polisi. Para hakim, aparat polisi dan pejabat tinggi menjadi sasaran para Ekstremis yang dibuat marah atas lamanya waktu hukuman penjara yang dijatuhkan kepada para anggota Persaudaraan.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya