Dianggap Pasang Badan bagi Rohingya, PM Najib Dipuji-puji

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 5 Desember 2016 19:12 WIB

Suporter PSM Makassar membentangan spanduk bertuliskan Save Rohingya dalam laga PSM Makassar melawan Mitra Kukar di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta, Makassar, 27 November 2016. Aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap warga muslim Rohingya di Myanmar. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Etnis Rohingya di Malaysia bersyukur dan berterima kasih kepada Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak yang memperjuangkan pembelaan terhadap etnis yang sedang ditindas di Myanmar. Sekretaris Asosiasi Rohingya di Malaysia, Nursobi Muhamad Sultan, mengatakan pemimpin negara lainnya harus meniru ketegasan Najib dalam memperjuangkan hak asasi manusia itu.

Menurut Nursobi, etnis Rohingya bersyukur dan berterima kasih karena PM Najib sanggup hadir dan bersama-sama ingin memperjuangkan nasib yang mereka hadapi selama ini. "Ini menunjukkan PM Najib sangat mementingkan nilai kemanusiaan meskipun etnis kami bukan bagian dari negara ini," katanya, seperti yang dilansir Bernama pada 4 Desember 2016.

Najib bersama lebih dari 20 ribu peserta, termasuk Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, Presiden Partai Islam se-Malaysia (PAS) Datuk Seri Abdul Hadi Awang, Menteri Luar Datuk Seri Anifah Aman, serta para pimpinan Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) dan PAS, bergabung dengan Himpunan Solidariti Ummah untuk Rohingya di Taman Tasik Titiwangsa di Kuala Lumpur.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Anak Muda Rohingya di Malaysia, Sulaimeen Muhammad Karim, turut meminta pemerintah Malaysia memainkan peran penting dalam menangani masalah itu. "Malaysia sebagai negara yang dihormati di Asia Tenggara harus memainkan peran dengan menjadi 'orang tengah' dalam menyelesaikan konflik yang dihadapi ini.

"Ini karena kami telah melihat banyak bangsa kami yang mati dibunuh oleh pihak militer Myanmar, perbuatan ini tidak dapat dimaafkan karena kami ditindas," kata Sulaimeen. Dia mengatakan, masyarakat Rohingya di Malaysia sangat berterima kasih kepada pemerintah karena sudi menerima sebagian dari pengungsi Rohingya dan memberi perlindungan sewajarnya.

Etnis minoritas Rohingya di Myanmar menjadi pusat perhatian internasional belakangan ini menyusul serangkaian kekerasan yang diduga dilakukan oleh pemerintah terhadap mereka. Puluhan orang dilaporkan tewas dan beberapa wanita diklaim telah perkosa oleh anggota militer Myanmar, selain rumah-rumah yang dibakar dalam kekerasan tersebut.

Kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar tersebut diduga sebagai langkah balas dendam terhadap serangan oleh kelompok ekstrimis terhadap militer. Pemerintah Myanmar menuduh bahwa organisasi militan berbasis Rohingya telah melakukan serangan terhadap Pos Penjaga Perbatasan pada 9 Oktober 2016, yang dilaporkan menewaskan sejumlah personel keamanan.

BERNAMA | MALAYSIA KINI | YON DEMA

Baca Pula
Jokowi Beli Kaus Dalam, Oleh-Oleh untuk Kaesang?
Eksklusif: Ini Bukti Sri Bintang Pamungkas Cs Diduga Makar

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

6 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

2 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya