Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Reporter

Senin, 28 November 2016 05:19 WIB

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba yang baru meninggal, Fidel Castro. Menurut Abbas, Fidel adalah pendukung kuat perjuangan kemerdekaan Palestina.

Abbas juga menyampaikan pujian untuk Fidel dalam sebuah surat kepada adik dan penggantinya, Raul Castro. “Atas nama rakyat Palestina dan saya sendiri, kami berbelasungkawa atas meninggalnya Fidel Castro. Seorang pria yang menghabiskan hidup demi membela negara dan perjuangan rakyatnya. Selain itu, memperjuangkan keadilan di seluruh dunia,” tulis Abbas dikutip dari The Jerusalem Post, Senin, 28 November 2016.

Seorang pemimpin Hamas di Jalur Gaza mengatakan Palestina memiliki kenangan indah dengan Castro. "Dia adalah simbol perjuangan nasional. Hubungannya dengan Palestina dan Yasser Arafat sangat kuat," kata pemimpin Hamas yang enggan dikutip namanya itu kepada The Jerusalem Post. Ia menambahkan, Fidel adalah saudara dalam perlawanan menghadapi penjajah, mirip dengan Nelson Mandela.

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Yousif mengatakan kematian Castro adalah kerugian besar. Menurut dia, Castro selalu mendukung PLO dan rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka. “Kami berterima kasih kepadanya untuk segala sesuatu yang dia lakukan dalam hal dukungan politik dan moral bagi Palestina,” ujarnya.

Salah satu hubungan kuat Castro dengan Palestina terlihat saat ia menyambut Arafat di Kuba pada 1974. Saat itu, Arafat yang masih berstatus sebagai pemimpin PLO diperlakukan seperti seorang kepala negara. Castro juga mendukung kepemimpinan Palestina di sejumlah forum internasional termasuk PBB dan Gerakan Non-Blok.

AHMAD FAIZ | JPOST

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya

Setelah 50 Tahun, Pesawat Komersial AS Mendarat di Kuba Lagi  

1 September 2016

Setelah 50 Tahun, Pesawat Komersial AS Mendarat di Kuba Lagi  

Hubungan diplomatik Amerika Serikat-Kuba membaik setelah hampir setengah abad berseteru.

Baca Selengkapnya