Ratusan senjata api sitaan dipajang sebelum dimusnahkan di pangkalan militer di Tijuana, Meksiko, 12 Agustus 2016. Diantara ratusan senjata api yang dimusnahkan, terdapat beberapa senjata api laras panjang. REUTERS
TEMPO.CO, Mexico City - Pihak berwenang Meksiko menemukan 32 mayat dan 9 kepala manusia dari beberapa kuburan besar di Guerrero, negara di selatan Meksiko yang dibelenggu kekerasan pekan ini.
Mayat itu digali antara Selasa dan Kamis dari 17 lubang di atas bukit dekat Desa Pochahuixco, bagian dari Kota Zitla, daerah panas kartel narkoba.
"Ini satu penemuan yang mengerikan," kata juru bicara keamanan negara bagian Guerrero, Roberto Alvarez, seperti yang dilansir Channel News Asia, Jumat, 25 November 2016.
Alvares menambahkan, bahwa semua mayat telah dibawa ke ibu kota, Chilpancingo, untuk diidentifikasi.
Pemerintah sebelumnya melaporkan penemuan 19 korban tapi jumlah mayat yang ditemukan semakin meningkat sepanjang hari.
Kuburan tersebut ditemukan setelah pihak berwenang menerima laporan dari sumber misterius tentang sebuah kamp tempat orang ditahan. Ketika mereka tiba di lokasi itu, mereka menemukan korban penculikan serta dua mobil, sepeda motor, dan rompi antipeluru.
Tentara dan polisi juga menemukan empat kepala di dalam pendingin yang dapat dikaitkan dengan sembilan mayat yang ditemukan di pinggir jalan di Kota Tixtla beberapa hari lalu.
Mengubur mayat korban di dalam kuburan tersembunyi di seluruh negara menjadi modus operandi kartel narkoba selama bertahun-tahun.
Guerrero, daerah kartel narkoba paling ganas, juga cukup dikenal setelah kehilangan 43 siswa di Kota Iguala pada September 2014, kasus yang membangkitkan kemarahan internasional dan masih belum terselesaikan sampai sekarang.
Dua kartel terkenal di tempat itu adalah The Ardillos dan Los Rojos. Kedua geng narkoba itu saling membunuh untuk berebut wilayah di kawasan Zitlala.