Konstruksi Pembangkit Listrik Runtuh, 40 Orang di Cina Tewas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 24 November 2016 19:01 WIB

Pekerja penyelamat mencari korban di reruntuhan menara pendingin pembangkit listrik di Fengcheng, Jiangxi, Cina, 24 November 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Beijing - Sedikitnya 40 orang tewas ketika sebuah konstruksi pembangkit listrik yang tengah dibangun, runtuh pada Kamis, 24 November 2016.

Insiden terbaru itu sekaligus memicu kekhawatiran terhadap tingkat keamanan di sektor konstruksi di negari Tirai Bambu tersebut.

Menurut laporan Reuters pada Kamis, 24 November 2016, mengutip kantor berita Xinhua, struktur menara pendingin itu runtuh pada awal pagi, menyebabkan sejumlah korban yang tidak diketahui jumlahnya terperangkap.

Berdasarkan gambar yang direkam dari lokasi kejadian di Fengcheng, wilayah tengah Jiangxi, menunjukkan reruntuhan beton, besi dan serpihan bangunan tersebar di area lokasi pembangunan tersebut.

Usaha penyelamatan masih berlangsung hingga saat ini, melibatkan 32 buah mesin pemadam kebakaran dan 212 tentara untuk mencari korban yang selamat.

Sejauh ini, sebanyak 40 orang dikonfirmasi tewas dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena diyakini masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan tersebut.

Lima pekerja bangunan yang terluka kini dirawat di rumah sakit terdekat dan penyebab nyata kejadian masih belum diketahui.

Berdasarkan laporan portal media lokal, Jiangxi Online, sebanyak 68 orang berada di lokasi kejadian ketika reruntuhan terjadi.

Pembangunan dua stasiun penjanakuasa 1.000 megawat itu dimulai sejak Juli lalu dan akan selesai pada awal 2018 dengan melibatkan biaya senilai 7.67 miliar yuan (Rp ).

Kecelakaan mematikan relatif sering terjadi di lokasi industri di Cina, yang disalahkan pada standar keselamatan yang rendah. Tiga dekade pertumbuhan ekonomi yang cepat telah dirusak oleh insiden mulai dari bencana tambang hingga kebakaran pabrik serta konstruksi bangunan yang rapuh.

Cina telah berjanji untuk meningkatkan keamanan di fasilitas tersebut. Presiden Xi Jinping mengatakan pihak berwenang akan merngambil hikmah dari pelajaran yang dibayar dengan darah setelah ledakan kimia di kota pelabuhan Tianjin yang menewaskan lebih dari 170 orang pada 2015.

REUTERS | XINHUA | AL JAZEERA | YON DEMA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya