Memprovokasi Massa, Ulama Pakistan Ini Dihukum Mati

Reporter

Kamis, 24 November 2016 16:38 WIB

Ilustrasi hukuman mati.huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Islamabad - Seorang ulama terkemuka Pakistan bersama empat orang lainnya pada Rabu, 23 November 2016, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan anti-teror Pakistan. Kelimanya dihukum karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan dengan membakar hidup-hidup pasangan Kristen setelah menuduh mereka menghina Islam pada 2014.

Hakim yang memimpin persidangan tersebut, Chaudhry Muhammad Azam, membacakan putusan setelah jaksa mengajukan semua saksi. Selain dijatuhi hukuman mati, hakim menghukum kelimanya membayar denda karena membunuh pasangan tersebut.

Baca:
Ulama Turki: Muslim Dunia Abaikan Rohingya
Protes Rohingya, Malaysia Ancam Mundur dari Piala AFF

Lima narapidana yang diberi hukuman mati adalah Hafiz Ishtiaq, Muhammad Hanif, Irfan Shakoor, Riaz, dan Mehdi Khan. Selain kelima terpidana mati tersebut, terdapat delapan terdakwa lain yang masing-masing dijatuhi hukuman penjara 2 tahun.

Hafiz Ishtiaq, yang merupakan ulama lokal, bersalah atas dakwaan memprovokasi warga untuk melakukan pembunuhan tersebut. Riaz Anjum, pengacara yang mewakili keluarga pasangan, mengatakan total 103 orang telah didakwa dalam kasus ini.

"Lima orang dijatuhi hukuman mati terlibat dalam menyeret, memukuli, dan membakar, sedangkan delapan orang lainnya ikut terlibat," katanya.

Dalam dakwaan dijelaskan bahwa kelima terpidana mengumpulkan orang banyak dengan membuat pengumuman di masjid bahwa sepasang suami-istri Kristen, Shahzad dan Shama, menghina Islam di Kot Radha Kishan di daerah Kasur, sekitar 50 kilometer dari Lahore pada 4 November 2014.

Sekitar 600 penduduk Islam dipimpin ulama wilayah itu tiba di lokasi tempat pasangan Kristen itu bekerja sebagai buruh pembuat bata. Massa kemudian membakar tempat pembuatan bata dan menyeret mereka keluar lalu disiksa dan dibunuh dengan memasukkan keduanya ke oven pemanggang bata.

Tak seorang pun menghiraukan permohonan pasangan itu yang menegaskan bahwa mereka tidak bersalah atas tuduhan membakar salinan Al-Quran. Pasangan itu memiliki tiga anak. Shama hamil saat peristiwa sadis itu menimpa dirinya dan suaminya.

DAWN| THE NATION | YON DEMA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

8 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

14 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

24 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

26 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

49 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

54 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

55 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

56 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya