Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

Reporter

Rabu, 23 November 2016 13:45 WIB

Sejumlah pengungsi Suriah belajar bahasa Inggris di tempat pembuangan sampah (TPS) Beirut di Ouzai, Lebanon, 26 Oktober lalu. Sehabis bekerja, mereka terbiasa menyisihkan waktu untuk belajar bahasa Inggris dengan seorang guru. AP Photo/Bilal Hussein

TEMPO.CO, Beirut - Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup ke dalam kamp itu.

"Pembangunan tembok dimulai beberapa waktu lalu dan bertujuan untuk menghentikan infiltrasi teroris di dalam Ain al-Hilweh. Tembok ini dibuat untuk keamanan setelah penangkapan teroris yang berlindung di pengungsian," kata militer setempat kepada AFP seperti dikutip dari Alarabiya.net, Selasa, 22 November 2016.

Kamp Ain al-Hilweh adalah tempat pengungsian terbesar Palestina di Libanon dan ditempati 80 ribu pengungsi. Rencananya, tembok ini akan dibangun setinggi 4-5 meter dan diselesaikan dalam 15 bulan ke depan.

Pada September 2016, pasukan keamanan Libanon menangkap seorang pengungsi Palestina yang dicurigai terkait dengan kelompok teroris ISIS, yang berlindung di kamp tersebut.

Baca:
Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda
1 Juta Orang di Suriah Hidup di Bawah Kepungan Pemberontak

Kepala Pasukan Keamanan Palestina di Libanon, Mayor Jenderal Mounir al-Maqdah, mengkritik pembangunan tembok tersebut. Menurut dia, pembangunan tembok akan membuat tekanan psikologis bagi pengungsi Palestina. "Kami tidak membutuhkan tembok pemisah dan menara pengawas jika pemerintah Libanon menemukan solusi atas kehadiran pengungsi Palestina di Libanon tahun lalu," ujarnya.

Militer Libanon menyangkal tudingan pembangunan tembok bertujuan untuk memisahkan Libanon dengan kamp pengungsian. Menurut mereka, tembok itu bertujuan memberikan perlindungan bagi para pengungsi.

Sebelumnya, pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi, mengatakan tantangan utama Libanon saat ini di antaranya memerangi terorisme dan menangani pengungsi. "Memerangi ISIS, musuh bersama Indonesia juga dan seluruh dunia. Menurut saya, musuh peradaban, musuh toleransi, musuh pluralisme," tutur Azzi saat wawancara dengan Tempo di rumahnya, Senin, 21 November.

Azzi melanjutkan, Presiden Libanon Michel Aoun pada pidato pelantikannya telah menyatakan akan mengobarkan kebijakan preventif, mengantisipasi serangan ISIS, memerangi ISIS sebelum menyerang, dan mengeliminasi dukungan ISIS di Libanon. Selain itu, kata Azzi, pengungsi menjadi tantangan besar bagi Libanon. Ada 1,5 juta pengungsi Suriah dan lebih dari 500 ribu pengungsi Palestina di Libanon.

"Anda bayangkan di negara berpenduduk empat juta ada sedemikian banyak pengungsi. Jadi sebagian besar penduduk Libanon adalah pengungsi, dan tentu saja tidak bisa terus seperti ini," ujar Azzi.

Keberadaan pengungsi di Libanon, Azzi melanjutkan, telah menguras sumber daya negara itu. Bantuan komunitas internasional juga tidak mencukupi, sehingga Presiden Aoun mengupayakan agar para pengungsi kembali ke negerinya.

"Kami menerima mereka karena alasan kemanusiaan, tapi mereka harus pulang ke negaranya. Selain itu, akibat yang terjadi di sekitar kami, ekonomi kami melamban," Azzi menegaskan.

AL ARABIYAH |
DWI HERLAMBANG ADE | MR

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

2 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

7 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

8 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

9 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

12 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

20 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

26 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

29 hari lalu

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya