Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

image-gnews
Presiden Rwanda Paul Kagame dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (kiri-tengah) menyalakan api untuk upacara peringatan genosida Rwanda, di Genocide Memorial Center, Kigali, Rwanda (7/4). (AP/Ben Curtis)
Presiden Rwanda Paul Kagame dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (kiri-tengah) menyalakan api untuk upacara peringatan genosida Rwanda, di Genocide Memorial Center, Kigali, Rwanda (7/4). (AP/Ben Curtis)
Iklan

TEMPO.CO, Kigali -Gereja Katolik membuat kejutan pada hari Minggu, 20 November 2016 dengan meminta maaf atas perannya dalam genosida (pembantaian suku atau kelompok tertentu dengan tujuan memusnahkannya) di Rwanda tahun 1994. Gereja menyesalkan partisipasinya dalam pembantaian terhadap ratusan ribu orang tak berdosa.

Pernyataan meminta maaf  dibacakan oleh Konferensi Uskup Katolik di paroki-paroki seluruh Rwanda itu. Gereja mengakui bahwa anggotanya terlibat dalam perencanaan, membantu dan melakukan genosida yang menewaskan  lebih dari 800 ribu etnis Tutsi dan Hutu moderat dibunuh oleh kelompok Hutu garis keras.

"Kami mohon maaf atas semua kesalahan gereja. Kami mohon maaf atas nama semua orang Kristen. Kami menyesal bahwa anggota gereja melanggar sumpah [mereka] kesetiaan kepada perintah-perintah Allah," ujar pernyataan Konferensi Uskup Katolik seperti yang dilansir Al Jazeera pada 21 November 2016.

Baca:
Operasi Militer: 70 Warga Rohingya Tewas, 1.250 Rumah Dihancurkan
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Lebih lanjut pernyataan itu memuat permintaan maaf yang mendalam karena gereja telah menebarkan kebencian dan tidak menjadi pemersatu tetapi justru menjadi pembunuh.

Uskup Phillipe Rukamba, Juru bicara Gereja Katolik di Rwanda, mengatakan  pernyataan itu dikeluarkan bertepatan dengan berakhirnya Minggu Tahun Kudus Pengampunan yang dinyatakan oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus untuk mendorong rekonsiliasi yang lebih besar dan pengampunan di gereja dan di dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan laporan dari penggiat HAM dan korban perang saudara itu, banyak nyawa warga tak berdosa yang melayang di tangan pada imam, pendeta dan biarawati. Bahkan pemerintah Rwanda melaporkan bahwa banyak yang justru tewas di lingkungan gereja saat mereka meminta perlindungan di rumah Tuhan tersebut.

Gereja sebelumnya menolak upaya dari pemerintah dan korban untuk mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan massal. Gereja mengatakan anggotanya yang melakukan kejahatan bertindak secara individual bukan mengatasnamakan lembaga.

Pengamat genosida di Rwanda mengatakan bahwa pernyataan maaf Gereja Katolik dipandang sebagai perkembangan positif dalam upaya rekonsiliasi di Rwanda. Tom Ndahiro, pengamat genosida Rwanda, mengatakan bahwa ia berharap pernyataan gereja akan mendorong persatuan di antara penduduk Rwanda.

"Saya juga senang mengetahui bahwa dalam pernyataan mereka, para uskup meminta maaf karena tidak mampu mencegah genosida," katanya.

Peristiwa genosida di Rwanda pada 1994 tersebut dipicu oleh kecelakaan pesawat yang kemudian menewaskan presiden yang berasal dari suku Hutu.
CBS NEWS|AL JAZEERA|YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

3 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024


KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

7 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.


Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

14 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.


Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

15 hari lalu

Paus Fransiskus mencium kaki seorang narapidana peremuan dari Penjara Rebibbia saat ritual Kamis Putih, di Roma, Italia 28 Maret 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza, kali ini lewat pidato Minggu Paskah di Vatikan.


Diundang Jokowi, Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia pada 3 September

16 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Diundang Jokowi, Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia pada 3 September

Undangan kepada Paus Fransiskus disampaikan langsung oleh Menteri Agama pada Juni 2022.


Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

12 Februari 2024

Paus Fransiskus bertemu Presiden Argentina Javier Milei di Vatikan, 12 Februari 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan


Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

30 Januari 2024

Petenis Jannik Sinner dari Italia berpose dengan trofi setelah memenangkan final melawan Daniil Medvedev dari Rusia dalam final turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. Sinner menang dramatis dengan membalikkan ketertinggalan dua set dan menang melalui pertarungan lima set. REUTERS/Issei Kato
Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

Jannik Sinner mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di final untuk menjuarai Australian Open 2024.


Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

19 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam perayaan Natal
Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

Megawati menceritakan pengalamannya menjadi juri Zayed Award for Human Fraternity akhir tahun lalu dan kesannya berdialog dengan Paus Fransiskus


Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

15 Januari 2024

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

Paus Fransiskus menyebut pensiun sebagai sebuah kemungkinan, namun dia tidak sedang mempertimbangkannya sekarang.


Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

4 Januari 2024

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendelanya, di Vatikan, 9 Juli 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

Vatikan mengatakan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis tidak boleh dilihat sebagai pembenaran atau dukungan atas semua tindakan mereka.