Bom Bunuh Diri ISIS di Masjid Syiah di Kabul, 27 Orang Tewas

Reporter

Senin, 21 November 2016 22:17 WIB

Seorang tentara bersenjata berjaga di luar Masjid Baqir-ul Ulom usai terjadi serangan bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 21 November 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Kabul -Bom bunuh diri meluluhlantakkan masjid Baqer-ul-uloom di kawasan Darul Aman, Kabul, Afganistan pada hari Senin, 21 November 2016. Sedikitnya 27 orang tewas dan lusinan orang terluka.

Saat ledakan terjadi, para umat muslim Syiah sedang menjalankan ibadah memperingati perayaan Arbaeen, 40 hari setelah perayaan Ashura atau memperingati kematian Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad.

Kepala Depertemen Investigasi Kriminal Kepolisian Kabul mengatakan pelaku bom bunuh diri berada di antara kerumunan umat di lantai satu. Masjid tersebut terdiri dari dua lantai. Ledakan terjadi di lantai satu. Jumlah yang tewas diperkirakan akan bertambah.

Baca:
Operasi Militer: 70 Warga Rohingya Tewas, 1.250 Rumah Dihancurkan

Data berbeda dikeluarkan PBB yang menyebut sedikitnya 32 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka termasuk anak-anak. PBB menyatakan bom bunuh diri ini sebagai perbuatan keji.

"Saya mendengar ledakan dan debu menutupi seluruh masjid. Saat debu jatuh ke lantai, saya menyaksikan masjid dipenuhi potongan tubuh dan darah. Saya terluka di pinggang dan terpaksa merangkak keluar masjid," kata Nadir Ali, yang beribadah di masjid itu seperti dikutip dari Al Jazeera.

Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengutuk serangan yang diklaimnya sebagai perilaku barbar.

Tak lama setelah ledakan, kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri di masjid Syiah itu. ISIS mengeluarkan pernyataanya itu melalui situs jejaring Amaq setelah Taliban menyatakan tidak terlibat.

Pada Juli lalu, ledakan kembar terjadi di kota pemukiman Syiah di Hazaras,Kabul. Sedikitnya 85 orang tewas dan lebih dari 400 orang luka-luka. Awal tahun ini, ledakan bom berskala besar menarget umat Syiah yang sedang mengikuti perayaan Ashura. Sebanyak 14 orang tewas.

Populasi muslim Syiah di Afganistan sekitar 15 persen dari 30 juta penduduk Afganistan. Setelah Taliban menarik diri dari Afganistan, kehidupan warga Syiah lebih terbuka.

AL JAZEERA |BRIAN.G | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya