Mahasiswa Meksiko Belajar Demokrasi ala Indonesia

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 18 November 2016 23:03 WIB

Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan di kampus Universidad Nacional Autnoma de Mexico (UNAM), Kota Meksiko, 15 November 2016. (Foto: KBRI Meksiko)

TEMPO.CO, Kota Meksiko - Kebijakan poros maritim Presiden Joko Widodo dan upaya Indonesia mencegah pembajakan di kawasan perairan, serta peran penting Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan menarik perhatian mahasiswa Meksiko.

Pertanyaan tersebut muncul dalam kuliah umum Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan di Seminario Universitario de Estudios Asiatico (Pusat Kajian Asia) – Universidad Nacional Autónoma de México (UNAM), Kota Meksiko, 15 November 2016.

Di hadapan 40 sivitas akademia Pusat Kajian Asia UNAM tersebut, Dubes RI memaparkan proses demokratisasi di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga menjadi negara demokratis ke-tiga di dunia.

“Sejak Indonesia merdeka dan menjadi negara pada tanggal 17 Agustus 1945, dalam UUD 1945 menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham demokrasi, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat,” kata Dubes Khan mengawali kuliah umum.

Dubes Khan memaparkan kemajuan demokrasi Indonesia seperti pelaksanaan pemilihan presiden secara langsung, otonomi daerah, dan pendirian lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dubes Khan juga menyampaikan bahwa selain mengembangkan demokrasi sendiri, Indonesia juga berupaya untuk mempromosikan demokrasi di dunia melalui pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF) yang digelar sejak 2008.

"Forum ini memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dalam hal menjalankan demokrasi di masing-masing negara, dan juga untuk memperkuat kapasitas demokrasi di masing-masing negara," kata Dubes Khan.

Lukas Czarnecki dari Pusat Kajian Asia UNAM yang menjadi moderator menyatakan bahwa demokratisasi Indonesia diakui maju di kawasan Asia.

Selain kebijakan poros maritim, perompakan dan Laut Cina Selatan, para mahasiswa juga bertanya soal tantangan Indonesia dalam memajukan demokratisasi, kerja sama dan hubungan Indonesia – Meksiko, dan potensi strategis Indonesia dalam kancah kerja sama internasional.

Menurut rilis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Meksiko yang diterima Tempo, kehadiran Dubes RI untuk memberikan kuliah umum merupakan upaya konsisten untuk memperkenalkan Indonesia di kalangan akademisi.

“Kehadiran Dubes RI tersebut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari UNAM, sebagaimana disampaikan Vania de Vega Shiota Gonzalez dari Pusat Kajian Asia – UNAM yang menyambut dan mendamping Dubes RI selama kuliah umum berlangsung,” kata Febby Fahrani , Sekretaris Pertama KBRI Meksiko.

Pusat Kajian Asia – UNAM berdiri pada tahun lalu dengan fokus kajian mendalam mengenai Asia dengan mendatangkan pembicara termasuk kepala perwakilan negara-negara kawasan Asia di Kota Meksiko.

“Kuliah umum dari Kedutaan Besar negara Asia diharapkan akan semakin memicu minat mahasiswa yang kebanyakan berasal dari jurusan Hubungan Internasional untuk lebih mendalami mengenai Asia, termasuk Indonesia,” kata Alma Cervantes, Koordinator Kajian Asia Tenggara di Pusat Kajian Asia – UNAM.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

11 Oktober 2017

Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.

Baca Selengkapnya

Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

2 Juli 2017

Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan

Baca Selengkapnya

Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

11 Mei 2017

Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

23 April 2017

20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...

Baca Selengkapnya

Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

27 Februari 2017

Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

13 Februari 2017

Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.

Baca Selengkapnya

Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

9 Februari 2017

Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

26 Januari 2017

Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.

Baca Selengkapnya

Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

26 Januari 2017

Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

23 Januari 2017

Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.

Baca Selengkapnya