Beritakan Suap, Pimpinan Media di Myanmar Masuk Penjara  

Reporter

Senin, 14 November 2016 13:01 WIB

Wai Phyo (R), pemimpin redaksi Eleven Media Group Myanmar, tiba di pengadilan dengan tangan di borgol di Yangon, Myanmar, 11 November 2016. rfa.org

TEMPO.CO, Yangon - Kepala Eleven Media Group Than Htut Aung dan Pemimpin Redaksi Daily Eleven Wi Phyo menyerahkan diri ke kantor polisi Yangon Distrik Timur, Myanmar, sehari setelah mereka tidak memenuhi panggilan untuk interogasi. Hal ini menyebabkan polisi mengeluarkan surat penahanan.

“Ketika kami mencari mereka untuk keperluan investigasi, dua orang ini datang ke kantor kami pada pukul 1 waktu setempat,” kata Myint Htwe, Kepala Kepolisian Yangon Distrik Timur. “Sekarang kami mengirim mereka ke kantor polisi Tamwe,” mengacu pada sebuah kota kecil di Yangon tenggara, Pazundaung.

Awal minggu ini, Than Htut Aung mengedarkan sebuah tulisan di Daily Eleven mengenai pejabat pemerintah yang menerima suap berupa jam tangan mewah senilai US$ 100,000 atau sekitar Rp 1,3 miliar dari seorang gembong narkoba yang tidak disebutkan namanya. Gembong tersebut, yang beberapa waktu lalu baru dilepas dari penjara, memenangi sebuah tender dari pemerintah untuk membuat proyek angkutan kota.

Dari informasi yang diberikan dalam tulisan, sangat jelas bahwa pejabat yang dimaksud adalah Phyo Min Thein, Kepala Menteri untuk Yangon.

Baca:
Donald Trump Segera Deportasi 3 Juta Imigran Ilegal dari AS
Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Tewas

Eleven Media Group yang mengunggah secara lebih detail di akun Facebook mengatakan informasinya berasal dari dua pebisnis yang menolak memberikan identitasnya. Akhirnya, Than Htut Aung dan Wai Phyo dituntut.

“Seharusnya tidak ada Artikel 66(d),” ujar Than Htut Aung kepada reporter di kantor polisi. Phyo Min Thein, bekas tahanan politik, menuturkan tuduhan terhadapnya dimaksudkan untuk mencederai ketenarannya, seperti dilansir Reuters.

Phyo Min Thein dan Than Htut Aung dipindahkan ke penjara Insein di Yangon pada Jumat, 11 November 2016. Penjara Insein terkenal dengan reputasi buruknya. Menurut media lokal, mereka akan berada di sana selama dua minggu.

Jaringan Bantuan Hukum Myanmar menyatakan keberatan atas tindakan yang dilakukan terhadap Daily Eleven. Lembaga tersebut juga mengkritisi partai pemerintah, Persatuan Nasional untuk Demokrasi (NLD), karena mengekang kebebasan berpendapat. Eleven Media Group memberitakannya pada situs berbahasa Inggris.

RFA | BRIAN H. | MR






Advertising
Advertising



Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya