Trump Jadi Presiden Amerika, Facebook Tolak Bertanggung Jawab

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 14 November 2016 07:02 WIB

Mark Zuckerberg, pengusaha muda asal Amerika menempati posisi keenam dengan total kekayaan $44,6 miliar. Pendiri dan CEO Facebook yang baru berusia 31 tahun ini pernah terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time. bulk.com.vn

TEMPO.CO, Sillicon Valley - Mark Zuckerberg membantah tudingan berita hoax yang dibagikan di Facebook dapat mempengaruhi pemilihan Presiden Amerika Serikat, hingga secara tak terduga konglomerat dan pebisnis properti Donald Trump bisa mengalahkan mantan Menlu dan Senator Amerika Hillary Clinton. Menurut dia, berita palsu yang tersebar di media sosial miliknya itu hanya sebagian kecil.

“Sebanyak 99 persen konten yang ada di Facebook adalah asli,” katanya lewat akun Facebook resminya, Minggu, 13 November 2016.

Zuckerberg dalam statusnya bercerita setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden, banyak pertanyaan muncul tentang kontribusi berita bohong terhadap hasil pemilu dan bagaimana perusahaan media sosial mengatasinya. Ia berjanji akan mencari cara untuk mencegah tersebar luasnya berita hoax di Facebook.

Miliarder 32 tahun ini menambahkan, hoax di Facebook tidak melekat pada suatu paham atau pandangan politik tertentu. “Secara keseluruhan, ini sangat tidak mungkin hoax dapat mengubah hasil pemilu,” ujarnya.

Menurut mantan mahasiswa Harvard yang memilih dropped out ini, Facebook bertujuan membuat penggunanya menemukan informasi yang penting dan berita yang akurat. Perusahaannya telah bekerja untuk mengaktifkan fitur yang memungkinkan masyarakat dapat menandai berita-berita palsu.

“Kami telah membuat kemajuan, dan kami akan terus bekerja lebih lanjut untuk meningkatkan hal ini,” katanya.

Namun, pekerjaan untuk mengidentifikasi ‘kebenaran’ dianggap hal yang rumit. Meski begitu ia yakin pihaknya dapat menemukan cara untuk menginformasikan pada pengguna mana konten yang paling penting.

“Tapi untuk menjadi penengah dari kebenaran itu, kami harus sangat hati-hati,” katanya. Pekerjaan ini dianggap akan memakan waktu yang lebih lama ketimbang pembaruan-pembaruan yang telah Facebook lakukan.

Di samping hal itu, Zuckerberg merasa bangga karena Facebook berperan dalam membantu lebih dari dua juta warga Amerika Serikat untuk memilih. Selain itu, membantu publik untuk berinteraksi langsung dengan calon presiden pilihannya.

“Yang paling penting, kami memberikan alat bagi puluhan juta orang untuk berbagi miliaran pos dan reaksi tentang pemilihan ini. Banyak dialog yang mungkin tidak terjadi tanpa Facebook, katanya.

FACEBOOK | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

15 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

22 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

37 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

42 hari lalu

WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.

Baca Selengkapnya

Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

45 hari lalu

Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

Perplexity AI salah satu jenis tools kecerdasan buatan yang diperkirakan menjadi saingan Google

Baca Selengkapnya

Mengenali Fitur Baru Threads untuk Menyimpan Draft Unggahan

51 hari lalu

Mengenali Fitur Baru Threads untuk Menyimpan Draft Unggahan

Fitur simpan Threads draft berfungsi membantu pengguna untuk menyimpan unggahan

Baca Selengkapnya

Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

53 hari lalu

Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah karya Ibnu Khaldun sebagai salah satu buku yang akan dibaca dalam inisiatif komunitasnya sebagai A Year of Books.

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

53 hari lalu

Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg yang dikenal sebagai pendiri Facebook dikenal memiliki kegemaran untuk membaca buku

Baca Selengkapnya

Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

53 hari lalu

Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah sebagai salah satu dari buku yang dibaca dalam inisiatif komunitasnya yang disebut A Year of Books.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pesan Gedung Putih untuk Prabowo, Properti Mewah Mark Zuckerberg

56 hari lalu

Top 3 Dunia: Pesan Gedung Putih untuk Prabowo, Properti Mewah Mark Zuckerberg

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 7 Maret 2024 diawali oleh kabar pesan dari Gedung Putih untuk Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya