Ledakan Bom di Quetta Pakistan, 30 Orang Tewas
Minggu, 13 November 2016 06:48 WIB
Sejumlah korban tewas akibat ledakan di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan 8 Agustus 2016. Sebanyak 70 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri. REUTERS/Naseer Ahmed
TEMPO.CO , Quetta - Serangan bom kembali terjadi di Quetta, Balochistan, Pakistan, Sabtu, 12 November 2016. Kali ini bom meledakkan kuil muslim Sufi di Kuzdar. Dilansir BBC , ledakan bom menyebabkan 30 orang tewas dan 70 orang terluka. Bom itu meledak ketika orang-orang tengah berkumpul pada acara yang digelar di Kuil Shah Noorani. Petugas setempat mengatakan korban yang menderita luka parah diangkut ke rumah sakit yang terletak di Karachi. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan itu dan menyerukan agar penyelamatan dilakukan dengan cepat. Kuil sufisme dan praktek mistik Islam memiliki jutaan pengikut di Pakistan. Namun praktek ini ditentang ekstremis. Tahun ini, kelompok-kelompok ekstremis di Provinsi Balochistan kerap menyerang warga sipil. Pada Agustus lalu, serangan ekstremis di rumah sakit menyebabkan 70 orang tewas. Pada Oktober, puluhan orang tewas akibat serangan di perguruan tinggi Kota Quetta. MAYA AYU PUSPITASARI | BBC
Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini
7 hari lalu
Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini
Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu
Baca Selengkapnya
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?
13 hari lalu
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?
Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama
Baca Selengkapnya
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah
14 hari lalu
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah
Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.
Baca Selengkapnya
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca Selengkapnya
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel
23 hari lalu
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel
Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.
Baca Selengkapnya
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel
25 hari lalu
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel
Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.
Baca Selengkapnya
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya
48 hari lalu
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya
Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan
Baca Selengkapnya
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang
53 hari lalu
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang
44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.
Baca Selengkapnya
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan
55 hari lalu
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan
Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.
Baca Selengkapnya
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan
56 hari lalu
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan
Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
4 jam lalu
5 jam lalu
6 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
16 jam lalu
18 jam lalu
20 jam lalu
21 jam lalu