Ekspresi kandidat Presiden AS dari partai Republik Donald Trump, saat melihat istrinya Melania Trump menggunakan hak suaranya pada pemilu presiden di PS 59, New York, 8 November 2016. REUTERS/Carlo Allegri
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, semakin dekat mewujudkan impiannya menjadi Presiden Amerika Serikat setelah merebut 244 suara elektoral sampai pukul 12.10 WIB.
Dia sudah mengubah warna politik di tiga negara bagian kunci dalam pemilu Amerika Serikat, yakni Ohio, Florida, dan Iowa.
Berdasarkan data dari laman Washington Post, Trump hanya memerlukan 26 suara elektoral lagi untuk menang. Namun, praktisnya, dia hanya butuh 12 suara elektoral lagi, mengingat 14 suara elektoral lainnya hampir pasti dia dapatkan dari Alaska dan Arizona.
Selain dua negara itu, tinggal tujuh negara bagian lain yang belum bisa diprediksi hasilnya. Dari tujuh negara bagian tersebut, calon presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton, hampir pasti mendapat 20 suara elektoral dari Maine, Nevada, dan Minnesota.
Namun empat negara bagian lainnya, yang seluruhnya memilih Barack Obama (Demokrat) empat tahun lalu, masih terlalu ketat untuk bisa disimpulkan pemenangnya. Hanya, Wisconsin (sepuluh suara elektoral) kemungkinan besar akan memilih Trump.
Praktis Trump dan Hillary bersaing di Michigan (16), New Hampshire (4), dan Pennsylvania (20). Di tiga negara bagian ini, terjadi pertarungan sengit yang kemungkinan disimpulkan too close to call (margin terlalu tipis sehingga sulit menentukan pemenangnya).
Dengan asumsi Trump berhasil memerahkan (memenangkan) Wisconsin, maka dia cuma butuh dua suara lagi. Dengan demikian, cukup menang di New Hampshire, Trump sudah pasti menjadi pemenang pemilu Amerika Serikat.