Staf Departemen Kehakiman Pantau Pemilu di 28 Negara Bagian

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 8 November 2016 03:10 WIB

Seorang penarik becak meramaikan pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 di kawasan City Walk, Surakarta, Jawa Tengah, 7 November 2016. Warga Solo turut meramaikan Pemungutan suara di AS akan diselenggarakan besok (8/11). Salah satu kandidat akan menjadi presiden Amerika yang ke-45. Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Trenggalek -Divisi Hak-hak Sipil Departemen Kehakiman Amerika Serikat akan mengerahkan personelnya untuk memantau lokasi penghitungan suara pada pemungutan suara Selasa, 8 November waktu setempat, di 28 negara bagian pada Pemilihan Umum 2016. Jumlah negara yang bisa dipantau ini lebiih banyak lima negara dibanding empat tahun lalu.

Sebagian besar negara-negara bagian itu nantinya akan menerima Staf Departemen Kehakiman yang tak lagi memiliki wewenang mengakses tempat penghitungan suara berdasarkan aturan hak pilih yang diputuskan Supreme Court pada 2013 lalu, sehingga membatasi kemampuan departemen untuk menjadi pengobservasi (pengawas).

Seorang Juru Bicara Departemen Kehakiman menolak memastikan jumlah personel yang diturunkan sebagai pemantau. Pemantau dari Departemen Kehakiman ini diperkirakan lebih dari 500 orang. Pada pemilu 2012, pemantau dari Departemen Kehakiman mencapai 780 orang.

Pengiriman personel sebagai pemantau pemilu di seluruh negara bagian Amerika Serikat ini merupakan pertama kalinya setelah selama puluhan tahun terakhir Departemen Kehakiman memiliki hak penuh atas pengawasan.

Pada Selasa, 8 November 2016 ini, rakyat Amerika Serikat akan menentukan pilihan atas dua kandidat calon presiden negeri Abang Sam, yakni Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Satu dari isu panas dilontarkan oleh Trump pada masa kampanye adalah mengenai rawannya kecurangan pemilu. Dia juga menyeru kepada pendukungnya agara mengawasi aktivitas selama pemungutan suara dan mengawasi tanda-tanda kemungkinan kecurangan di kota-kota besar. Sejumlah penelitian menemukan bahwa kecurangan pemilih AS sangat jarang terjadi.

"Seperti biasa, personel kami akan melakukan tugasnya tersebut dengan tidak memihak," kata Jaksa Agung Loretta Lynch dalam sebuah pernyataan. Dia mengatakan anggota Departemen Kehakiman memiliki satu tujuan, yaitu memastikan setiap pemilih yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi dalam pemilu.

Pengadilan telah memberi izin kepada Departemen Kehakiman untuk menyebarkan anggotanya di lima negara, yakni Alaska, California, Louisiana, New York, dan Alabama. Tapi perintah pengadilan untuk Alabama hanya berkaitan dengan pemilihan kota.

REUTERS | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.

Baca Selengkapnya