Pakistan Haramkan Konten India di Televisi Pakistan

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 21 Oktober 2016 00:43 WIB

Sampul majalah FHM India yang menampilkan artis Pakistan Veena Malik. AP/Aijaz Rahi

TEMPO.CO, Islamabad - Di tengah ketegangan soal artis Pakistan yang bekerja di Bollywood, Islamabad bertekad untuk membalas. Badan regulasi media Pakistan memberlakukan larangan penuh atas konten televisi dan radio India terhitung mulai 21 Oktober 2016.

Otoritas Regulasi Media Elektronik Pakistan (Pemra) juga mengancam bagi siapa saja yang melanggar larangan, lisensinya akan dicabut. Larangan itu diberlakukan mulai pukul tiga sore waktu setempat.

"Lisensi stasiun televisi dan radio yang melanggar larangan akan dicabut tanpa pemberitahuan," kata Pemra dalam pernyataan berbahasa Urdu, seperti yang dilansir Tribune Express pada 20 Okober 2016.

Larangan berlaku bagi konten India di radio dan televisi kabel yang disiarkan di Pakistan. Penra menegaskan hanya 10 persen dari jam tayang yang boleh digunakan untuk menayangkan konten asing di Pakistan.

Pemra juga membatalkan hak siar kepada sebuah media India yang diberikan pemerintah Presiden Pervez Musharraf pada 2006.
Panasnya kedua negara berawal sejak pemisahan Pakistan dari India pada 1947. Ketegangan semakin memuncak antara India dan Pakistan sejak serangan terhadap pangkalan militer India di Uri, sebuah kota di Kashmir-India pada 18 September lalu.

Industri perfilman kedua negara ikut terseret sengketa. Pada 29 September, Asosiasi Produser Film India mengeluarkan resolusi yang melarang anggotanya mempekerjakan aktor dan teknisi Pakistan hingga hubungan kedua negara membaik.

Pakistan membalas dengan melarang rilis semua film India untuk pertama kali sejak 2008. Hal ini dibalas oleh Asosiasi Pemilik Bioskop di India, yang berhenti merilis film yang diperankan aktor Pakistan di tiga negara bagian Mahashtra, Goa, Karnataka dan Gujarat.

Industri film India juga berada dalam tekanan untuk memecat aktor dan penyanyi Pakistan. Pada September, kepanjangan tangan partai nasionalis Hindu, Shiv Sena, di Maharashtra memberikan waktu 48 jam bagi aktor Pakistan, Fawad Khan dan Mahira Khan untuk meninggalkan negeri itu.

Adapun respons para artis India berbeda-beda. Priyanka Chopra mengatakan para aktor diperlakukan tidak adil. Sedangkan Ajay Devgn mendukung larangan sebagai solidaritas terhadap tentara India. Aktor terkenal India, Salman Khan menekankan pentingnya membedakan pekerja asing dengan teroris.

QUARTZ|TRIBUNE EXPRESS|YON DEMA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya