TEMPO.CO, Aleppo - Bayi-bayi di salah satu kota di Suriah yang dilanda perang saudara, Aleppo, dilaporkan kekurangan susu formula dan bahan makanan pengganti ASI lainnya. Sementara ibu mereka banyak yang kelaparan sehingga tidak menghasilkan ASI.
Selain itu, kondisi psikis para ibu, yang ketakutan akibat pengeboman setiap harinya di Aleppo, membuat air susu mereka mengering.
Dilansir Mirror, kini di kota yang dikepung pasukan pemerintah dan pemberontak itu, hanya tersisa sekitar lima ribu kaleng susu formula. Jumlah itu tidak mencukupi bagi bayi-bayi yang ada di sana.
Salah satunya, Mum Miriam a-Zain, 38 tahun. Dia mengatakan bahwa kondisi kelaparan yang akut di Aleppo membuatnya tidak lagi dapat menyusui bayinya, Rahaf, yang lahir April lalu. Karena itu dia harus mengandalkan susu formula. "Karena pengeboman, ketakutan yang kami hadapi setiap hari di Aleppo, air susu saya mengering," kata Miriam seperti dilaporkan Syria Direct, 20 Oktober 2016.
Lembaga donor yang selama ini sering mendistribusikan susu kaleng gratis kehabisan stok, menyusul blokade bantuan ke Aleppo sejak September.
"Hanya tersisa lima ribu kaleng susu di kota ini. Itu tidak cukup untuk menutupi kebutuhan seluruh anak-anak," ungkap Ali Sheikh Omar, ketua Komisi Bantuan Aleppo.
Adapun persediaan susu formula di toko-toko dan apotek, dijual dengan harga yang sangat mahal, sehingga para orangtua yang tidak memiliki penghasilan akibat perang yang terus berkecamuk kesulitan membelinya. Sekaleng susu dijual dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
Omar memperkirakan saat ini ada sekitar 10 ribu bayi yang membutuhkan susu formula agar dapat terus bertahan hidup.
MIRROR | YON DEMA
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya