Donald Trump Tak Mau Komentari Soal Kemungkinan Dia Kalah

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 20 Oktober 2016 22:26 WIB

Melania Trump bersama Ivanka Trump dan Tiffany Trump menghadiri terakhir debat kampanye calon presiden antara suaminya dan Hillary Clinton di UNLV di Las Vegas, Nevada, AS, 19 Oktober 2016. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington DC - Kandidat presiden Amerika Serikat asal Partai Republik, Donald Trumph menolak memberi pernyataan soal apakah dia akan menerima hasil pemilihan jika kalah dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 8 November mendatang.

"Saya akan melihat-lihat dulu," kata Trump menjawab pertanyaan moderator, Chris Wallace dari Fox News, dalam debat calon presiden Amerika Serikat ketiga dan terakhir, Rabu, 19 Oktober 2016 atau Kamis waktu Indonesia.

"Apa yang saya lihat adalah sangat buruk. Media sangat tidak jujur dan sangat korup dan jumlahnya sangat menakjubkan. Menurut saya para pemilih melihat melalui itu. Saya akan katakan pada waktunya. Saya akan biarkan Anda tegang, OK?" papar Trump.

Rivalnya, kandidat presiden asal Partai Demokrat, Hillary Clinton menyebut pernyataan Trump mengkhawatirkan. Sementara Komite Nasional Partai Republik menyatakan bahwa partai nasional akan menghormati pilihan rakyat Amerika Serikat.

Trump balik menyudutkan Hillary Clinton dan beranggapan bahwa Hillary seharusnya tidak mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.

“Dia seharusnya tidak dibiarkan mencalonkan diri. Dia bersalah atas kejahatan yang benar-benar serius. Dia seharusnya tidak boleh dibiarkan mencalonkan diri, dan dalam hal ini, saya katakan ini dimanipulasi,” kata Trump yang mengacu pada skandal e-mail Clinton saat dia menjadi Menteri Luar Negeri.

Clinton, mantan Ibu Negara Amerika Serikat, langsung menyatakan penolakan Trump untuk mengaku kalah menjadi ancaman bagi demokrasi. Trump juga selalu mengelak jika tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan.

“Ini mengerikan. Setiap kali Donald berpikir keadaan yang terjadi tidak sesuai ke arahnya, ia mengklaim itu dimanipulasi untuk melawan dia,” kata clinton membalas pernyataan Trump.

Clinton mengatakan saat Trump kalah dalam Kaukus Iowa, primari di Wisconsin, Trump merasa dirinya dicurangi oleh Partai Republik.

Juga saat Trump University digugat untuk penipuan dan pemerasan, Trumph mengklaim sistem dan hakim federal melakukan kecurangan untuk melawan dia. Bahkan saat program acara televisinya tidak memenangkan penghargaan Emmy Award, Trump pun mulai mencuit, menuding terjadi kecurangan dalam penilaian Emmy.

Pernyataan yang disampaikan Trump sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh putri Trump, Ivanka, dan calon wakil presiden Mike Pence. Ivanka dan Pence sama-sama mengatakan pihaknya akan menerima apapun hasil voting yang keluar nanti.

Tidak hanya itu, pernyataan Trump pun bertentangan dengan sumpahnya dalam debat pertama. “Jawabannya adalah, apabila dia (Clinton) menang, saya akan mendukung dia” ujar Trump, pada 26 September 2016.

NEW YORK POST | AMMY HETHARIA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.

Baca Selengkapnya